'
Tunggu Pekan Depan, Subsidi Motor Listrik Rp7Juta Dirilis Pemerintah |
---|
Akhir 2023, Pelabuhan Penyeberangan Mengkapan Dapat Beroperasi |
---|
BMKG Prakiraan Sebagian Cuaca di Riau Cerah dan Berawan |
---|
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.977 per Dolar |
---|
Kemenag Klaim Biaya Haji Naik Demi Keadilan |
---|
Wagubri Klaim, Angka Stunting di Riau Saat ini Tercatat 17 Persen |
---|
Kabupaten Kampar Siap Menjadi Tuan Rumah HKIN 2023 |
---|
Pemasok HP Napi Pengendali Narkoba Dipertanyakan,Ini Jawaban Kalapas Pekanbaru |
---|
TEMBILAHAN - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau, Asri Auzar menegaskan akan memecat Ketua DPC kabupaten/kota yanng terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, langsung dipecat. Sebab, Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat ilegal.
Penegasan itu disampaikan Asri Auzar usai pelaksanaan apel siaga di kantor DPD Demokrat, Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Jumat (5/3). Menurut Asri, pihaknya telah melakukan monitor terhadap beberapa Ketua DPC yang tidak berada di Riau.
"Tapi saya belum bisa memastikan satu atau dua orang yang ikut sebab tidak bisa dikontak tadi pagi," ujar Asri.
Soal konsekuensi bagi Ketua DPC yang hadir dalam KLB Deli Serdang, Asri menegaskan, sangsinya adalah pemecatan. bahwa hukumannya dipecat. "Jika ketua DPC pergi dan hadir di KLB hukumanya otomatis akan dipecat begitu juga kader," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Asri Auzar juga menegaskan bahwa, Kongres luar biasa (KLB) yang digagas Jhony Allen Marbun dan para pendiri Demokrat di The Hill Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara adalah Ilegal. Sebab, kongres itu dilaksanakan oleh internal dan eksternal partai.
"Apalagi unsur yang dipakai tak memenuhi syarat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) karna ketua DPD se-Indonesia tidak ada yang berangkat kesana," katanya.
Menurutnya, isu KLB ini sebenarnya sengaja dihembuskan lantaran adanya segelintir orang yang tidak menyukai kempimpinan AHY dan Demokrat.
"Partai kita ini partai yang diakui, KLB itu orang tidak suka kepemimpinan AHY yang tidak senang pada partai Demokrat yang naik oleh AHY, hasil survei bagus karna bagus mulailah orang mengacau-ngacau. Tapi intinya kami kita tidak memikirkan itu," tegas Asri.
Asri sendiri mengaku telah menyampaikan penolakan terhadap rencana KLB tersebut. Sebab, KLB Demokrat sudah dilakukan dan secara aklamasi memilih AHY sebagai ketua umum Demokrat. (*)
Pingpong Championship V 2023 PWI Riau, Meriahkan HPN dan HUT ke-77 PWI |
---|
Tunggu Pekan Depan, Subsidi Motor Listrik Rp7Juta Dirilis Pemerintah |
---|
Akhir 2023, Pelabuhan Penyeberangan Mengkapan Dapat Beroperasi |
---|
BMKG Prakiraan Sebagian Cuaca di Riau Cerah dan Berawan |
---|
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.977 per Dolar |
---|
Kemenag Klaim Biaya Haji Naik Demi Keadilan |
---|
TEMBILAHAN - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau, Asri Auzar menegaskan akan memecat Ketua DPC kabupaten/kota yanng terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, langsung dipecat. Sebab, Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat ilegal.
Penegasan itu disampaikan Asri Auzar usai pelaksanaan apel siaga di kantor DPD Demokrat, Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Jumat (5/3). Menurut Asri, pihaknya telah melakukan monitor terhadap beberapa Ketua DPC yang tidak berada di Riau.
"Tapi saya belum bisa memastikan satu atau dua orang yang ikut sebab tidak bisa dikontak tadi pagi," ujar Asri.
Soal konsekuensi bagi Ketua DPC yang hadir dalam KLB Deli Serdang, Asri menegaskan, sangsinya adalah pemecatan. bahwa hukumannya dipecat. "Jika ketua DPC pergi dan hadir di KLB hukumanya otomatis akan dipecat begitu juga kader," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Asri Auzar juga menegaskan bahwa, Kongres luar biasa (KLB) yang digagas Jhony Allen Marbun dan para pendiri Demokrat di The Hill Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara adalah Ilegal. Sebab, kongres itu dilaksanakan oleh internal dan eksternal partai.
"Apalagi unsur yang dipakai tak memenuhi syarat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) karna ketua DPD se-Indonesia tidak ada yang berangkat kesana," katanya.
Menurutnya, isu KLB ini sebenarnya sengaja dihembuskan lantaran adanya segelintir orang yang tidak menyukai kempimpinan AHY dan Demokrat.
"Partai kita ini partai yang diakui, KLB itu orang tidak suka kepemimpinan AHY yang tidak senang pada partai Demokrat yang naik oleh AHY, hasil survei bagus karna bagus mulailah orang mengacau-ngacau. Tapi intinya kami kita tidak memikirkan itu," tegas Asri.
Asri sendiri mengaku telah menyampaikan penolakan terhadap rencana KLB tersebut. Sebab, KLB Demokrat sudah dilakukan dan secara aklamasi memilih AHY sebagai ketua umum Demokrat. (*)