Hengky Kurniawan resmi menjadi Bupati Bandung Barat definitif hingga sisa masa jabatannya yang berakhir pada 2023.

Hengky dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 7 November 2022. Dia akan menjalani sisa masa jabatannya selama sepuluh bulan ke depan dengan sejumlah prioritas pembangunan yang masih harus dikejar oleh wilayah pemekaran tersebut.

"PR ke depan masih banyak, kita terus bekerja sesuai dengan harapan masyarakat dan pemekaran, kalau melihat waktu saya menjabat sebagai bupati itu cuma 10 bulan, saya harap dukungan semua pihak seluruh stakeholder. Ketika ada masalah, mari cari solusi bersama kompak dan tidak saling menyalahkan," ujar dia usai pelantikan.

Tak hanya itu, Hengky berharap Kabupaten Bandung Barat bisa kondusif untuk mewujudkan cita-cita pemekarannya.

"Soal infrastruktur, semua kita lakukan secara bertahap, kami konsisten membangun. Memang belum merata karena anggaran cukup besar. Kemudian kondisi global saat ini mempengaruhi mulai krisis kesehatan, ekonomi, dan energi yang juga menjadi tantangan kedepan," ucapnya.

Terkait dengan amanat Gubernur, Hengky mengatakan, Ridwan Kamil berpesan agar tetap menjaga integritas dan mengedepankan keilmuan dengan manfaatkan teknologi untuk kemudahan pelayanan masyarakat.

"Perlu dukungan dari OPD yang gercep, enggak bertele-tele, layani masyarakat sepenuh hati," ucapnya.

Terkait resesi, ketahanan pangan di Bandung Barat menjadi prioritas dengan mengajak masyarakat menanam hortikultura.

Diharapkan hal itu bisa mengantisipasi kenaikan harga. Kemudian pariwisata juga menjadi modal ke depan untuk pemasukan PAD.

"InsyaAllah tahun depan, deklarasikan Kabupaten Bandung Barat jadi the Beauty of Priangan," tuturnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginngatkan Hengky untuk tidak mengulangi kasus hukum yang menjerat bupati sebelumnya, Aa Umbara Sutisna.

"Iya, yang pertama, (sebelum) proses pergantian, terjadi peristiwa hukum. Jadi saya minta Pak Hengky, (untuk) urusan itu, agar tidak mengulangi," ucap dia.

Kedua, lanjut Ridwan Kamil, setiap pemimpin mendapatkan ujian sesuai zamannya masing-masing, silih berganti, di antaranya pandemi hingga resesi. 

"Nah, Bandung Barat harus menghitung apakah resesi berpengaruh kepada pengaruh yang menjadi andalan PAD Bandung Barat, jadi saya perintahkan segera melakukan respons-respons yang terukur walaupun hitungannya secara global Indonesia tetap akan berjalan tidak seperti negara lain. Syaratnya satu, kalau punya uang, dibelanjakan untuk produk dalam negeri, kalau travel dalam negeri, kalau bisa nabung, nabung juga. Kalau ada apa apa, bisa dana darurat," ujarnya. (*)