|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
JAKARTA - Konflik internal yang melanda Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemui titik terang. Dua kubu yang selama ini berseteru sepakat mengakhiri polemik melalui penyelenggaraan Kongres Persatuan paling lambat 30 Agustus 2025 di Jakarta.
Kesepakatan ini dicapai lewat pertemuan intensif di Jakarta pada Jumat malam (16/5/2025), antara Hendry Ch Bangun selaku Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, dan Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum versi Kongres Luar Biasa (KLB) PWI.
Diketahui, Hendry terpilih dalam Kongres PWI di Bandung pada 27 September 2023. Namun awal 2024, konflik internal memuncak dan melahirkan KLB di Jakarta pada 18 Agustus 2024 yang secara aklamasi memilih Zulmansyah sebagai Ketua Umum.
Kesepakatan damai ini difasilitasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, yang menjadi mediator dalam negosiasi empat jam tersebut. Hasilnya dituangkan dalam dokumen resmi bertajuk Kesepakatan Jakarta, yang ditandatangani ketiga pihak pada malam yang sama.
“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan. Program kerja PWI harus kembali berjalan demi peningkatan kompetensi anggota,” ujar Hendry.
“Ini hasil luar biasa. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu, sesuai namanya: Persatuan Wartawan Indonesia,” tambah Zulmansyah.
Tuntas Melalui Kongres
Dokumen Kesepakatan Jakarta menegaskan bahwa penyelesaian konflik akan dilakukan secara menyeluruh dalam Kongres Persatuan. Jakarta dipilih sebagai lokasi kongres, dengan batas waktu pelaksanaan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025.
Untuk mempersiapkan kongres, kedua belah pihak sepakat membentuk panitia bersama. Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) akan terdiri dari unsur masing-masing kubu dengan komposisi ketua, wakil, sekretaris, dan anggota yang seimbang.
Salah satu poin krusial dalam kesepakatan adalah soal pencalonan Ketua Umum.
“Seluruh anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri. Jika ada hambatan administratif akibat konflik, maka akan dihapuskan melalui mekanisme yang adil dan berdasarkan semangat persaudaraan,” demikian tertulis dalam dokumen.
Negosiasi berlangsung dalam suasana tegang namun cair, dengan diselingi tawa dan dialog terbuka. Dahlan menyebut pertemuan tersebut sebagai bentuk kedewasaan dan tanggung jawab kedua tokoh terhadap masa depan organisasi pers tertua di Indonesia itu.
“Bang Hendry dan Bang Zul punya prinsip kuat, tapi juga punya semangat rekonsiliasi yang tinggi. Di situlah titik temunya,” ucap Dahlan.
Dengan tercapainya Kesepakatan Jakarta, babak baru PWI akan segera dimulai. Kongres Persatuan menjadi harapan untuk mengembalikan marwah organisasi dan merangkul seluruh insan pers di bawah satu atap, dalam semangat persatuan yang sejati. *