Kecelakaan Beruntun di Jalan Tuanku Tambusai, Dipicu Pelecehan Seksual di Dalam Kendaraan

PEKANBARU – Fakta baru terungkap dalam insiden kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Tuanku Tambusai dekat simpang Jalan Subur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kamis malam (12/6/2025). Kepolisian memastikan bahwa kecelakaan itu dipicu oleh dugaan pelecehan seksual yang terjadi di dalam mobil taksi online jenis Toyota Calya.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Pekanbaru, Ipda Ikhwanul Fajri mengungkapkan bahwa penyebab utama kecelakaan bukan karena kelalaian teknis, melainkan kekacauan di dalam kendaraan.

“Pengemudi mengaku hilang konsentrasi karena terjadi keributan antara penumpang pria dan penumpang perempuan yang duduk di kursi depan. Dari keterangan dan bukti video yang kami terima, kuat dugaan terjadi tindakan pelecehan seksual di dalam mobil,” ujar Ipda Fajri, Jumat (14/6/2025).

Baca :

• » Tabrakan Beruntun, Ojek Online Grab Tewas Ditabrak Pengendara Avanza
• » Kecelakaan Tunggal, Mobil Box Terbalik Tewaskan Kernet yang Tertimpa
• » Listrik Dimatikan di Daerah Terdampak Banjir,PLN: Antisipasi  Hindari Kecelakaan

Peristiwa itu bermula saat Ivan Christoper (21), pengemudi taksi online Maxim, mengangkut dua penumpang: seorang pria di kursi belakang dan Ratu Rai Dakila (17), pelajar perempuan yang duduk di kursi depan. Dalam perjalanan, penumpang pria diduga melakukan pelecehan terhadap Ratu hingga terjadi kegaduhan.

Mobil pun oleng dan menabrak sepeda motor Honda Scoopy BM 6755 AAH yang dikendarai Hibatul Haqqi (27), lalu menyenggol kendaraan lain yang langsung kabur dari lokasi.

“Korban motor mengalami luka ringan dan sudah kami evakuasi ke RS Awal Bros. Sementara pelaku dugaan pelecehan langsung melarikan diri dari mobil dalam keadaan tanpa baju,” ungkap Fajri.

Aksi pelarian pelaku bahkan terekam kamera warga. Dalam video yang beredar, pria tersebut tampak panik, keluar dari mobil sambil bertelanjang dada, lalu kabur di tengah keramaian.

Pihak kepolisian juga menemukan bahwa mobil yang digunakan adalah Toyota Calya dengan pelat nomor palsu. Hal ini memperkuat indikasi bahwa pelaku mungkin terlibat dalam tindak kejahatan lain.

“Nomor polisi yang digunakan tidak sesuai data kendaraan. Kami tengah mendalami aspek pidana tambahan bersama Satreskrim,” tambah Fajri.

Polisi kini memburu pria yang menjadi pemicu insiden ini, serta terus memeriksa saksi-saksi dan bukti digital lainnya untuk menuntaskan kasus.**