PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Tak hanya itu, pemukiman warga yang mayoritas pendatang dari luar daerah telah berkembang lengkap dengan infrastruktur pemerintah seperti sekolah, listrik, bahkan rumah ibadah.
“Relokasi penduduk adalah hal yang sangat sensitif, namun tak bisa ditunda. Kita harus pikirkan masa depan hutan tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan,” ujar Burhanuddin.
Lebih memprihatinkan lagi, konflik antara manusia dan satwa liar terus meningkat. Satwa seperti gajah dan harimau kerap masuk permukiman karena habitat mereka rusak, menyebabkan kerugian materi hingga korban jiwa.
Dalam forum ini, Jaksa Agung meminta seluruh jajaran untuk menyatukan visi dalam mengatasi persoalan TNTN agar proses penguasaan kembali dan relokasi dapat berjalan tanpa konflik berkepanjangan.
“Permasalahan ini bukan hanya urusan lingkungan, tapi menyangkut keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi. Kita tidak bisa bekerja setengah hati,” ucapnya.