|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Tak hanya minyak, selat ini juga dilalui sekitar 20 persen dari perdagangan gas alam cair (LNG) dunia, menurut data dari International Energy Agency (IEA). Negara-negara tujuan utama ekspor energi itu sebagian besar berada di Asia: China, India, Jepang, dan Korea Selatan menjadi pengguna utama jalur ini.
Dalam laporan kuartal pertama 2025, China tercatat mengimpor sekitar 5,4 juta barel minyak per hari melalui jalur ini. India bahkan lebih rentan: lebih dari 35 persen kebutuhan minyak dan 42 persen gas alam cair (LNG) India datang dari negara-negara Teluk melalui Selat Hormuz.
“Kami telah mendiversifikasi sumber energi kami, tetapi Selat Hormuz masih vital,” kata Hardeep Singh Puri, Menteri Energi India, kepada media. “Kami akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk menjamin pasokan energi ke rakyat kami.”
Ancaman yang Mengguncang Dunia
Setiap kali Iran mengisyaratkan penutupan selat, harga minyak mentah langsung melonjak. Bukan tanpa alasan. Kendali Iran atas selat ini bukan hanya teoritis. Militer Iran, khususnya Pasukan Garda Revolusi (IRGC), secara rutin memantau dan bahkan kadang menghentikan kapal-kapal yang melintas terlalu dekat dengan pantainya.