PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
RIYADH – Duka menyelimuti Kerajaan Arab Saudi atas wafatnya Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud pada Jumat, 19 Juli 2025. Pangeran yang dijuluki The Sleeping Prince itu menghembuskan napas terakhirnya dalam usia 36 tahun, setelah menjalani koma selama dua dekade akibat kecelakaan mobil tragis yang dialaminya di usia 15 tahun.
Selama 20 tahun terakhir, Pangeran Al Waleed menjalani perawatan intensif di bawah pengawasan ketat tim medis. Harapan dan cinta keluarganya, terutama sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal, menjadi kekuatan utama yang menopang hidupnya dalam kondisi tak sadar. Kepergiannya menandai akhir dari perjalanan panjang yang menjadi salah satu kasus koma terlama dalam sejarah medis modern Arab Saudi.
Kisah Tragis Seorang Pangeran
Kecelakaan yang menimpa Pangeran Al Waleed pada 2005 menyebabkan cedera otak serius dan pendarahan internal yang membuatnya tak sadarkan diri hingga akhir hayat. Tim medis saat itu memperkirakan peluang bertahan hidup hanya dalam hitungan jam. Namun, harapan keluarga mengalahkan prediksi medis. Selama dua dekade, ia tetap dirawat dengan penuh kasih sayang, meskipun tanpa tanda-tanda pemulihan signifikan.
Meskipun tidak memiliki akun media sosial dan tidak pernah muncul di publik, namanya kerap menjadi perbincangan di media daring. Baru-baru ini, sebuah video sempat viral yang diklaim memperlihatkan Pangeran Al Waleed sadar dan kembali bersama keluarga. Namun belakangan diketahui video tersebut menampilkan tokoh lain, yakni miliarder Saudi sekaligus pegiat otomotif Yazeed Al-Rajhi. Isu kebangkitannya telah berulang kali beredar, namun tak pernah terbukti benar.
Menurut sumber keluarga, selama bertahun-tahun sang ayah terus mencari berbagai upaya medis, termasuk pengobatan eksperimental, demi membangunkan sang putra. Sekecil apa pun respon yang muncul—seperti gerakan jari atau gelombang otak—menjadi alasan untuk terus berharap.