PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
TEMBILAHAN – Kasus dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau, membuat puluhan murid SD hingga siswa SMA harus mendapat perawatan medis. Menanggapi insiden tersebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila, menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi total setelah hasil laboratorium resmi keluar. “Kami memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada adik-adik yang terdampak dan keluarga mereka. Kepada masyarakat Tembilahan serta seluruh warga Inhil, kami juga menyampaikan permintaan maaf dengan tulus,” ucapnya, Sabtu (23/8/2025).
Menurut Nurmila, penyebab keracunan masih menunggu kepastian dari pemeriksaan Dinas Kesehatan. “Kami belum bisa memastikan bahan apa yang menjadi pemicu sebelum ada hasil resmi laboratorium,” jelasnya. Ia menambahkan, dapur SPPG selama ini beroperasi sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan pengawasan ketat. Setiap harinya, sekitar 2.200 porsi makanan diproduksi untuk sembilan sekolah.
Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menyatakan pihaknya bersama SPPG bertanggung jawab penuh terhadap penanganan korban. “Seluruh biaya pengobatan akan kami tanggung hingga para siswa sembuh,” tegasnya.
Berdasarkan data RSUD Puri Husada Tembilahan, hingga Sabtu siang tercatat 27 pasien anak masih dirawat. Mereka berasal dari SD 032 (18 orang), SD 008 (5 orang), SD Muhammadiyah (1 orang), SMA Negeri 1 (1 orang), TK Faturrahman (1 orang), serta seorang anggota keluarga petugas MBG.