|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : rea | Penulis : Andri Saubani
JAKARTA - Pembangunan bandara di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, kembali menjadi sorotan publik. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara dan menegaskan bahwa bandara tersebut dibangun sebagai fasilitas penunjang investasi strategis, bukan sebagai bandara internasional.
Luhut menjelaskan, keputusan pemerintah memberikan fasilitas tersebut didasari nilai investasi yang besar serta dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah.
"Investor dari China menanamkan modal lebih dari 20 miliar dolar AS, menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Fasilitas seperti ini hal yang wajar diberikan, selama tidak melanggar aturan nasional, sebagaimana juga dilakukan di negara lain seperti Vietnam dan Thailand," kata Luhut di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Luhut Bantah Narasi Menteri Pertahanan Soal Bandara IMIP 'Negara dalam Negara'
DPR Minta Audit Menyeluruh Seluruh Bandara Khusus Usai Polemik IMIP
Menurutnya, keputusan pembangunan bandara IMIP dibuat melalui rapat resmi lintas kementerian saat ia masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Ia memastikan izin tersebut hanya untuk penerbangan domestik.
"Bandara itu adalah bandara khusus untuk melayani penerbangan domestik. Karena statusnya bukan internasional, tidak diperlukan layanan imigrasi maupun bea cukai. Tidak pernah ada persetujuan menjadikan bandara IMIP atau Weda Bay sebagai bandara internasional," tegasnya.