|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Repes | Penulis : Antique Putra
Nama Profesor Jackie Ying mencuat, seiring ditemukannya alat uji COVID-19 tercepat atau rapid test pada tahun ini. Ying adalah pimpinan Lab NanoBio, perusahaan sains, teknologi, dan penelitian yang menemukan alat rapid test tersebut.
Seperti dikutip Sahijab dari laman Republika, Ying ternyata adalah seorang mualaf. Dia lahir di Taiwan pada 1966. Pada usia tujuh tahun, ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Ayahnya seorang dosen Sastra China, di Nanyang University.
Sejak kecil, ia sangat menyukai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kimia. Namun, informasi soal kehidupan pribadinya tidak tersentuh.
Profesor UGM: UUD Hasil Amandemen 2002 tak Lagi Berdasar Pancasila
Profesor Denny Indrayana Apresiasi Mahkamah Konstitusi
Namun, dalam beberapa kali, profesor Ying mengisi program inspirasi di mana ia berbagi pengalaman tentang perubahan dan prestasi. Termasuk, bagaimana ia memilih Islam. Profesor Ying mengaku awalnya, selain bekerja hanya sedikit hal yang ia lakukan. Seperti mengajak putrinya ke taman.
Seiring perjalanan waktu, ada perubahan dalam hidupnya. Ia mengenal agama melalui teman baiknya saat belajar di Raffles Girls School. Barulah, pada usia 30 tahun, dia mulai membaca soal agama Islam. Dalam kesimpulannya, menurut Profesor Ying, Islam merupakan agama yang sederhana dan masuk akal.