PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Tim pencari sedang berjuang melawan waktu untuk menemukan korban selamat di bawah reruntuhan, lebih dari 48 jam setelah gempa Maroko yang terjadi pada Jumat lalu, 8 September 2023. Sampai dengan hari Senin, lebih dari 2.100 orang tewas dalam bencana ini yang menghantam desa-desa di Pegunungan High Atlas.
Tim pencari dari Spanyol dan Inggris bekerja sama dalam upaya penyelamatan dari gempa bumi dengan kekuatan 6,8 yang mengguncang pada malam Jumat, 72 km barat daya Marrakesh.
Banyak orang yang selamat terpaksa menghabiskan tiga malam berturut-turut di luar rumah karena tempat tinggal mereka entah hancur atau tidak aman akibat gempa terbesar di Maroko sejak 1900. Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 2.122 orang dan 2.421 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan TV pemerintah pada malam Minggu.
Di desa Tafeghaghte, Hamid bin Henna membagikan kisah tragis tentang bagaimana putranya yang berusia delapan tahun meninggal di bawah reruntuhan setelah dia pergi ke dapur untuk mengambil pisau saat keluarganya sedang makan malam. Namun, anggota keluarga lainnya selamat dari insiden ini.
Orang-orang yang berusaha menyelamatkan harta benda mereka dari reruntuhan rumah menggambarkan pemandangan yang menyedihkan ketika mereka menggali dengan tangan kosong mencari kerabat mereka.