PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Bisa dikatakan popularitas dan elektabilitas Afni nyaris sulit dikejar pesaing di bawahnya. Nama akademisi Administrasi Negara kelahiran Siak Sri Indrapura ini jauh meninggalkan nama-nama lainnya seperti Suhartono, Sugianto ataupun H Sahrul yang digadang-gadang akan ikut maju meramaikan Pilkada Siak.
"Bisa dikatakan untuk Siak hanya jadi arena tarung Alfedri dan Afni. Ini menarik dan mengejutkan, karena Afni baru memulai sosialisasi dan ternyata langsung mendapat tempat di hati masyarakat Siak. Sedangkan incumbent tentu diuntungkan dengan banyak instrumen dan perangkat pemerintah yang masih melekat pada mereka," kata Alex.
Dengan raihan elektabilitas di puncak kedua di bawah Bupati incumbent, Alex mengatakan keberadaan Afni tak bisa lagi disepelekan. Ketua Muslimat NU Kabupaten Siak ini layak disebut sebagai kekuatan kuda hitam sesungguhnya pada Pilkada Siak.
"Dia (Afni) di posisi kedua itu masih sendirian lho. Itu saja sudah lebih 20% mendekati incumbent. Biasanya kalau sudah punya partai pendukung ataupun deklarasi bersama wakil, kekuatan kuda hitam seperti ini pasti akan semakin melejit naik. Untuk seorang Bupati incumbent dan sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil bupati dua periode, 18 tahun lebih berkuasa, maka elektabilitas Pak Alfedri tidaklah terlalu tinggi untuk dikejar Dr.Afni," jelas Alex.
Hal menarik lainnya adalah hasil survey tingkat pengenalan dan kesukaan calon Bupati. Nama Alfedri sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Siak (91,6%), sedangkan Afni yang baru memulai kampanyenya dalam setahun terakhir, tingkat pengenalannya sudah mencapai 66,1 %, dimana lebih dari 81,1 % memiliki tingkat kesukaan pada calon Bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak ini.