PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) baru saja melewati masa yang penuh dengan ketidakpastian, namun kini memasuki fase baru di bawah kepemimpinan Zulmansyah Sekedang. Terpilihnya Zulmansyah sebagai Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Agustus 2024 membawa harapan baru bagi organisasi jurnalis terbesar di Indonesia ini. Setelah sekian lama terjebak dalam konflik internal, PWI kini berada di titik balik yang penting.
Konflik di tubuh PWI mulai mencuat beberapa bulan lalu, ketika muncul dugaan penyimpangan anggaran dan pelanggaran etika oleh pengurus PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendri CH Bangun. Ketidakpuasan ini kemudian memuncak dengan pemberhentian Hendri dari keanggotaan PWI oleh Dewan Kehormatan, yang kemudian diikuti oleh penolakan dari sejumlah cabang PWI di daerah.
Menanggapi situasi tersebut, mayoritas anggota mendesak dilakukannya pergantian kepemimpinan melalui KLB. Dalam kongres ini, Zulmansyah Sekedang dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PWI yang baru untuk periode 2024 - 2028, menggantikan Hendri yang dinilai telah merusak reputasi organisasi.
Terpilihnya Zulmansyah diharapkan dapat membawa stabilitas dan memulihkan kepercayaan publik terhadap PWI. Sebagai mantan Ketua PWI Riau, Zulmansyah dikenal memiliki integritas dan komitmen yang kuat terhadap profesionalisme jurnalisme. Kepemimpinan ini juga membuka peluang untuk melakukan pembenahan internal yang sangat dibutuhkan, termasuk memperbaiki tata kelola organisasi dan menegakkan kode etik yang lebih ketat.
Namun, tantangan besar masih menghadang di depan. Zulmansyah harus segera menangani berbagai masalah yang diwariskan oleh kepemimpinan sebelumnya, serta memastikan bahwa PWI dapat beradaptasi dengan cepat di era digital yang terus berkembang. PWI juga perlu memperkuat perannya sebagai pelindung kepentingan jurnalis di seluruh Indonesia, terutama dalam hal peningkatan profesionalisme dan perlindungan hukum.