PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa atas gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025). Hingga saat ini, sedikitnya 25 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
“Kami turut berduka cita atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand pada 28 Maret. Pikiran dan doa kami menyertai seluruh rakyat di kedua negara dalam menghadapi masa sulit ini,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui akun resmi X pada Jumat malam.
Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan guna mendukung upaya pemulihan di wilayah terdampak.
Guncangan Kuat Terasa hingga Bangkok
Menurut laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, gempa utama dengan kekuatan 8,2 magnitudo terjadi di Myanmar sekitar pukul 13.20 waktu setempat. Pusat gempa terletak sekitar 326 kilometer barat laut Distrik Pang Mapha, Provinsi Mae Hong Son, Thailand.
“Berdasarkan pantauan Departemen Meteorologi Thailand, gempa terasa di wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok, dengan kekuatan mencapai 7,7 magnitudo,” ungkap KBRI Bangkok dalam keterangannya.
Setelah gempa utama, terjadi enam kali gempa susulan dengan kekuatan berkisar antara 4,7 hingga 7,1 magnitudo. Rentetan gempa susulan ini tercatat terjadi antara pukul 13.32 hingga 14.57 waktu setempat.
Status Darurat di Bangkok
Pemerintah Thailand tidak mengeluarkan peringatan dini sebelum gempa terjadi. Namun, setelah gempa utama, otoritas setempat secara aktif menginformasikan perkembangan situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Bangkok Metropolitan Authority telah mengaktifkan nomor darurat 1555 melalui akun Facebook resminya guna menerima laporan korban luka atau terjebak pascagempa. Sebagai langkah antisipasi, layanan transportasi umum seperti BTS dan MRT sempat dihentikan sementara.
Pada pukul 14.20, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk mengeluarkan peringatan nasional. Informasi mengenai gempa juga disebarluaskan melalui SMS dan media massa, sementara bandara, rumah sakit, serta layanan transportasi dalam kondisi siaga.
Situasi WNI di Thailand
KBRI Bangkok telah mengumumkan nomor kontak darurat melalui berbagai kanal media sosial serta grup WhatsApp komunitas WNI di Thailand. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana ini.
“KBRI Bangkok telah menerima komunikasi dari sejumlah WNI di Bangkok dan sekitarnya yang melaporkan keberadaan mereka pascagempa. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai WNI yang terdampak langsung oleh gempa,” jelas pihak KBRI.
Berdasarkan data per 15 Maret 2025, terdapat 2.379 WNI yang tercatat tinggal di Thailand. *
Sumber: Republika