POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Opini

Fatah dan Hamas: Dua Jalan Perjuangan Palestina yang Kini Terasa Sepi

Senin, 14 April 2025 | 19:53:04 WIB
Editor : Adlis Pitrajaya | Penulis :
Fatah dan Hamas: Dua Jalan Perjuangan Palestina yang Kini Terasa Sepi

Hamas: Perlawanan yang Membayar Mahal
Berbeda dari Fatah, Hamas lahir dari rahim perlawanan di jalanan Gaza. Sejak awal, Hamas menolak kompromi politik seperti Oslo. Ia mengusung garis keras dan berani menghadapi Israel secara langsung, terutama lewat aksi bersenjata. Bagi sebagian rakyat Palestina, Hamas hadir sebagai simbol perlawanan sejati. Kemenangan Hamas dalam pemilu 2006 menunjukkan bahwa banyak rakyat merasa kecewa terhadap pendekatan kompromistis ala Fatah.

Namun jalan yang ditempuh Hamas juga penuh luka. Serangan-serangan balasan Israel yang masif dan tidak proporsional kerap menjadikan rakyat sipil sebagai korban utama. Gaza, di bawah kekuasaan Hamas, menjadi wilayah yang terkepung dari segala arah. Blokade ekonomi, kehancuran infrastruktur, dan krisis kemanusiaan membayangi kehidupan setiap hari.

Meski Hamas konsisten dalam sikapnya, banyak pihak mulai mempertanyakan efektivitas perlawanan bersenjata dalam menghadapi kekuatan militer yang jauh lebih besar. Perjuangan yang tanpa daya diplomasi membuat Hamas kerap terisolasi. Di sisi lain, keberpihakan negara-negara besar terhadap Israel membuat ruang gerak Hamas semakin sempit.

Baca :

  • Tidak ada artikel terkait ditemukan.

Ketika Pemimpin Besar Itu Tak Lagi Ada
Di tengah kekerasan yang terus terjadi, yang paling terasa dari Palestina hari ini adalah kekosongan kepemimpinan besar. Tak ada lagi figur seperti Arafat yang bisa menyatukan berbagai faksi, berbicara di forum internasional, dan menggerakkan solidaritas global. Hamas punya semangat, Fatah punya struktur, tetapi tak ada yang mampu menyatukan keduanya dalam visi yang besar dan taktis.

Ketika rakyat Palestina terus menjadi korban kekejaman, para pemimpinnya seolah kehilangan arah. Dunia menyaksikan dengan getir: Israel terus memperluas wilayah, membangun permukiman ilegal, dan menggempur Gaza tanpa henti. Sementara di Ramallah dan Gaza, pemimpin-pemimpin Palestina terjebak dalam konflik internal dan kepasrahan yang menyedihkan.


Pilihan Editor
Berita Lainnya
politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB