PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PARIT AMAN – Di pelosok Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, berdiri sebuah sekolah dasar negeri yang menyimpan kisah pengabdian luar biasa. SDN 011 Parit Aman, meski jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, menjadi saksi perjuangan Robiatun Ningsih, SPd, seorang pendidik yang kini menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah. Dengan segala keterbatasan yang ada, ia tetap setia mendampingi anak-anak desa menggapai mimpi melalui pendidikan.
Sekolah ini bertahun-tahun menanti perbaikan infrastruktur yang tak kunjung datang. Dua dari total dua belas ruang kelas kini tak lagi bisa digunakan. Bangunan itu rusak parah sejak lima tahun lalu, usai serangan kawanan monyet liar yang menghancurkan atap dan plafon. Proses belajar terpaksa dipindahkan, sementara kerusakan dibiarkan kian parah dari waktu ke waktu.
Akibatnya, para siswa—terutama kelas VI yang tubuhnya lebih besar—harus berdesakan di ruang sempit. Kondisi ini bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga berdampak nyata pada konsentrasi dan kualitas pembelajaran.
Tak berhenti di ruang kelas, kondisi lapangan sekolah pun menyedihkan. Saat hujan datang, lapangan berubah menjadi kubangan air. Kegiatan luar ruangan pun lumpuh. Celakanya, sekolah ini juga kerap menjadi sasaran pencurian. Beberapa perangkat penting seperti chromebook, mesin air, dan tablet hilang dibawa maling. Ketiadaan rumah penjaga sekolah dinilai menjadi salah satu penyebab lemahnya pengawasan.
"Segala upaya sudah kami lakukan," tutur Robiatun saat ditemui wartawan. "Pengajuan perbaikan ruang kelas, pembangunan rumah penjaga, bahkan penataan lapangan sekolah sudah kami sampaikan lewat Dapodik. Pihak Dinas Pendidikan dan PUTR juga sudah beberapa kali turun meninjau, tapi belum ada realisasi hingga sekarang."