PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
RIAU - Pasukan Israel kembali menyerbu Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, Senin malam (2/6/2025). Aksi ini disertai dengan pengusiran pasien dan tenaga medis. Dugaan menguat bahwa serbuan tersebut merupakan bagian dari rencana penghancuran total rumah sakit yang dibangun dari dana masyarakat Indonesia.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan sekitar 55 orang, termasuk pasien dalam kondisi kritis dan seorang anak di ruang ICU, dipaksa meninggalkan rumah sakit. Mereka dievakuasi setelah hampir 10 hari terjebak di dalam tanpa akses makanan maupun air bersih.
Evakuasi berlangsung melalui koordinasi dengan organisasi internasional. Saksi mata mengatakan, suasana penuh ketegangan mewarnai proses evakuasi karena muncul kekhawatiran bahwa pasukan Israel akan segera meledakkan rumah sakit, seperti yang terjadi pada Rumah Sakit Ginjal Noura al-Kaabi sehari sebelumnya.
Sehari sebelum penyerbuan RS Indonesia, militer Israel menghancurkan pusat dialisis Noura al-Kaabi yang berada di Gaza utara dan berafiliasi dengan RS Indonesia. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut penghancuran fasilitas itu sebagai bencana kemanusiaan yang memperparah krisis layanan kesehatan.
Menurut data Kementerian, sebanyak 41 persen pasien gagal ginjal telah meninggal sejak perang berlangsung karena tidak lagi mendapat akses ke perawatan. Rumah sakit dan fasilitas yang menyelamatkan nyawa kini menjadi sasaran serangan.