PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
GAZA – Sedikitnya 53 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung sejak Kamis dini hari di Jalur Gaza. Di saat bersamaan, pemerintah Israel mengeluarkan peringatan keras kepada warga yang masih bertahan di Kota Gaza agar segera meninggalkan wilayah tersebut atau menghadapi serangan lanjutan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz melalui pernyataan di platform X pada Rabu malam mengatakan, siapa pun yang masih tinggal di Kota Gaza akan dianggap sebagai “teroris dan pendukung teror”. Ia menyebut ultimatum tersebut sebagai “kesempatan terakhir” bagi warga untuk melarikan diri sebelum pasukan Israel melancarkan “kekuatan penuh” serangan berikutnya.
Serangan udara dan tembakan artileri yang terjadi tanpa henti selama beberapa hari terakhir telah menghancurkan sebagian besar kawasan pusat Kota Gaza. Banyak bangunan tempat tinggal, sekolah, dan fasilitas umum rata dengan tanah. Ribuan warga dilaporkan berusaha mengungsi ke arah selatan, meski perjalanan mereka tidak lepas dari bahaya. Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel tetap menembaki sejumlah area yang dilalui pengungsi, termasuk di jalur pantai al-Rashid Street. Helikopter dan drone militer dilaporkan menembaki kerumunan orang yang berusaha melarikan diri, menimbulkan kepanikan di antara warga. “Sebagian besar orang memilih tetap bertahan karena takut terhadap serangan saat meninggalkan kota,” lapor koresponden Al Jazeera di lapangan.
Layanan darurat di Gaza melaporkan sedikitnya 10 orang tewas di Kota Gaza pada Kamis. Selain itu, 13 warga Palestina yang sedang mencari bantuan makanan di bagian selatan juga menjadi korban serangan. Menurut data yang dikutip Al Jazeera, total korban tewas saat berusaha memperoleh bantuan selama masa krisis kelaparan telah mencapai sekitar 2.600 orang, sementara 19.000 lainnya terluka. Sejak awal serangan besar Israel pada 7 Oktober 2023, jumlah korban di Jalur Gaza telah mencapai 66.225 orang tewas dan 168.938 luka-luka. Setelah Israel secara sepihak membatalkan gencatan senjata pada Maret lalu, tambahan 13.357 korban jiwa dan hampir 57.000 luka-luka tercatat.
Di wilayah Ansar, bagian barat Kota Gaza, seorang anak dilaporkan tewas akibat serangan drone Israel. Di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, sembilan orang tewas dan 13 lainnya terluka setelah serangan udara mengenai rumah warga, menurut sumber medis setempat. Pasukan Israel mengklaim operasi militer tersebut menargetkan posisi kelompok bersenjata Hamas. Namun, menurut laporan organisasi kemanusiaan, sebagian besar korban di lapangan adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.