PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
DAN selama tidak ada alternatif jalur yang memadai, dunia akan terus dibayang-bayangi oleh keputusan politik di Teheran. “
Dalam percaturan geopolitik global, tak banyak tempat sekecil namun sepenting Selat Hormuz. Hanya sekitar 33 kilometer di titik tersempitnya, selat ini menjadi urat nadi perdagangan energi dunia. Ketika Iran kembali melontarkan ancaman untuk menutup selat itu sebagai respons atas pengeboman fasilitas nuklirnya, seluruh pasar internasional pun langsung bergejolak.
Selat ini membentang di antara Iran dan eksklave Oman di Semenanjung Musandam. Secara teknis, jalur pelayaran internasional berada sangat dekat—bahkan masuk—ke dalam laut teritorial Iran. Dan itulah yang membuat pernyataan dari para pejabat di Tehran bukan sekadar gertakan. Iran memang memiliki kontrol geografis nyata atas jalur pelayaran minyak utama dunia.
" Selat Hormuz adalah contoh nyata bagaimana sebuah jalur air selebar puluhan kilometer bisa menentukan nasib ekonomi miliaran manusia. Di tengah dunia yang masih sangat bergantung pada energi fosil, kendali atas selat ini berarti kendali atas stabilitas global "
Setiap hari, lebih dari 18 juta barel minyak mentah—setara dengan hampir 30 persen perdagangan minyak global—melintasi Selat Hormuz. Jalur ini menjadi satu-satunya akses laut bagi ekspor minyak dari Arab Saudi, Irak, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab.