PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Di balik nama yang terdengar indah, bisa saja tersimpan makna yang bertentangan dengan ajaran agama. Dalam Islam, nama bukan hanya identitas, melainkan juga doa dan harapan yang menyertai seorang anak sepanjang hidupnya. Namun, tidak semua nama layak disematkan. Ada sejumlah nama yang secara tegas tidak dianjurkan, bahkan dilarang digunakan oleh umat Islam.
Larangan ini bukan tanpa alasan. Sejumlah nama dilarang karena mengandung unsur syirik, pengkultusan terhadap manusia, atau bahkan memiliki makna buruk dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Rasulullah ﷺ sendiri tercatat beberapa kali mengganti nama sahabat yang mengandung arti negatif dengan nama yang lebih baik.
Menghindari Unsur Syirik
Salah satu bentuk penamaan yang dilarang adalah yang mengandung unsur penghambaan kepada selain Allah. Nama seperti Abdul Nabi (hamba Nabi), Abdul Rasul (hamba Rasul), atau Abdul Ka'bah (hamba Ka'bah), dinilai mengandung kesyirikan secara makna karena menyandarkan kata “hamba” kepada makhluk, bukan kepada Sang Pencipta.
“Nama-nama seperti itu sudah seharusnya dihindari karena bisa menjerumuskan ke dalam kesalahan akidah,” ujar Ustaz Farid Ahmad Okbah dalam sebuah kajian tafsir. Ia menekankan, kata ‘Abd hanya boleh disandingkan dengan nama-nama Allah yang baik (Asmaul Husna), seperti Abdullah atau Abdurrahman.
Menggunakan Nama Khusus Milik Allah
Nama-nama yang termasuk dalam deretan Asmaul Husna, seperti Ar-Rahman, Al-Khaliq, Al-Mutakabbir, dan Al-Jabbar, tidak boleh digunakan sebagai nama pribadi manusia. Nama-nama tersebut hanya boleh dipakai jika diawali dengan Abd, misalnya menjadi Abdurrahman atau Abdul Jabbar.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Dua nama ini mencerminkan ketundukan total seorang hamba kepada Tuhannya.
Makna Buruk, Nama yang Harus Dihindari
Tak sedikit pula nama yang secara bunyi terdengar biasa saja, namun maknanya sangat negatif. Nama seperti Harb (perang), Murrah (pahit), atau Asiyah (pembangkang), termasuk yang tidak disukai dalam Islam. Bahkan, Rasulullah ﷺ pernah mengganti nama seorang perempuan bernama Asiyah menjadi Jamilah karena makna sebelumnya dinilai tidak pantas.
“Orang tua seharusnya tidak hanya fokus pada keunikan atau keindahan bunyi, tapi juga harus memperhatikan arti dari nama tersebut,” kata Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya.
Nama-nama Setan dan Musuh Islam
Islam juga melarang penggunaan nama-nama yang berkaitan dengan setan atau tokoh yang secara historis menentang para nabi. Nama seperti Iblis, Azazil, Khannas, bahkan Firaun atau Namrud, jelas tidak pantas digunakan.
Begitu pula nama-nama berhala zaman jahiliyah seperti Latta, Uzza, dan Manat, yang dulu menjadi simbol kesyirikan, juga masuk dalam daftar hitam penamaan dalam Islam.
Menjaga dari Pengkultusan
Islam menolak segala bentuk pengkultusan terhadap manusia, termasuk dalam bentuk nama. Karena itu, nama seperti Malikul Amlak (raja segala raja) atau Sayyidul Kawnain (penguasa dua alam) dinilai berlebihan dan dilarang.
Dalam hadis sahih, Nabi Muhammad ﷺ menyebut bahwa nama paling dibenci Allah adalah Malikul Amlak, karena hanya Allah yang berhak atas gelar tersebut.
Nama, Cerminan Doa
Islam menempatkan nama dalam posisi yang sangat penting. Dalam banyak tradisi keislaman, pemberian nama dianggap sebagai bagian dari adab dan ibadah. Itulah sebabnya para ulama menganjurkan agar orang tua memberi nama anak-anak mereka dengan nama-nama yang baik, mengandung makna positif, dan mencerminkan nilai-nilai keislaman.
“Nama itu doa. Apa yang kita sematkan kepada anak akan ikut membentuk kepribadiannya, secara lahir maupun batin,” ujar Ustaz Abdul Somad dalam sebuah tausiyah. *
Nama-nama ini mengandung makna syirik karena menyandarkan kata "hamba" (Abd) kepada selain Allah:
Nama | Arti | Alasan Larangan |
---|---|---|
Abdul Nabi | Hamba Nabi | Nabi bukan tempat peribadatan |
Abdul Rasul | Hamba Rasul | Rasul bukan Tuhan yang disembah |
Abdul Husain | Hamba Husain | Mengandung kultus terhadap manusia |
Abdul Ka'bah | Hamba Ka'bah | Ka'bah adalah bangunan, bukan Tuhan |
Nama-nama ini adalah milik Allah dan tidak boleh digunakan begitu saja oleh manusia tanpa awalan "Abd":
Nama | Arti | Alasan Larangan |
---|---|---|
Rahman | Maha Pengasih | Hanya milik Allah, bisa disalahartikan |
Khaliq | Sang Pencipta | Nama eksklusif Allah |
Jabbar | Maha Perkasa | Tidak boleh digunakan tanpa 'Abd' |
Mutakabbir | Maha Sombong | Tidak boleh disematkan pada manusia |
Quddus | Maha Suci | Termasuk Asmaul Husna |
Islam melarang nama yang memiliki makna negatif atau tidak pantas:
Nama | Arti | Alasan Larangan |
---|---|---|
Harb | Perang | Konotasi negatif |
Murrah | Pahit | Mengandung makna tidak menyenangkan |
Asiyah | Pembangkang | Nama istri Firaun yang durhaka (jika tak dijelaskan) |
Zalim | Orang yang menzalimi | Sifat tercela dalam Islam |
Shakr | Keras kepala | Tidak dianjurkan sebagai karakter |
Nama-nama ini sangat dilarang karena identik dengan tokoh yang memusuhi Allah dan para nabi:
Nama | Identitas | Alasan Larangan |
---|---|---|
Iblis | Tokoh yang membangkang Allah | Simbol kejahatan, bukan teladan |
Azazil | Nama lain Iblis (pra-durhaka) | Berkaitan dengan setan |
Khannas | Setan pengganggu manusia | Nama setan dalam Al-Qur’an |
Abu Jahal | Musuh Nabi Muhammad SAW | Simbol kebodohan dan permusuhan |
Abu Lahab | Tokoh kafir yang dilaknat | Tercatat dalam Al-Qur’an sebagai kafir |
Nama-nama ini terkait dengan berhala dan kepercayaan sesat masa lampau:
Nama | Latar Belakang | Alasan Larangan |
---|---|---|
Latta | Berhala Quraisy | Simbol syirik zaman jahiliyah |
Uzza | Berhala suku Quraisy | Disebut dalam Al-Qur’an |
Manat | Berhala Arab pra-Islam | Nama-nama berhala yang dikecam Al-Qur’an |
Nama-nama ini menempatkan manusia atau makhluk pada posisi yang hanya layak bagi Allah:
Nama | Arti | Alasan Larangan |
---|---|---|
Malikul Amlak | Raja segala raja | Dilarang langsung oleh Rasulullah ﷺ (HR. Muslim) |
Sayyidul Kawnain | Penguasa dua alam | Berlebihan, tidak layak bagi manusia biasa |
Ruhullah (umum) | Roh Allah | Bisa disalahartikan jika bukan untuk Nabi Isa |