PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
WASHINGTON - Saat dunia internasional semakin gencar menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, Amerika Serikat justru sedang mempertimbangkan langkah kontroversial: menjual persenjataan senilai hampir Rp100 triliun kepada Israel.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), pemerintahan Presiden Donald Trump berencana menjual 30 helikopter serang AH-64 Apache senilai 3,8 miliar dolar AS serta 3.250 kendaraan serbu infanteri senilai 1,9 miliar dolar AS. Total nilai transaksi mencapai 6 miliar dolar AS, atau setara hampir Rp100 triliun.
Rencana itu telah diajukan ke Kongres sekitar 30 hari lalu. Namun, jika disetujui, pengiriman senjata diperkirakan baru bisa terlaksana dalam dua hingga tiga tahun mendatang. “Sebagian besar pembiayaan berasal dari dana bantuan militer tahunan AS untuk Israel, yang bersumber dari pajak rakyat Amerika,” tulis WSJ.
Kontradiksi dengan Seruan Perdamaian
Rencana penjualan senjata ini muncul hanya sehari setelah AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza. Resolusi tersebut juga memuat tuntutan pembebasan para sandera yang ditawan Hamas. Dari 15 anggota DK PBB, hanya AS yang menolak.