PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Rendah Hati dan Altruistik
Prestasi itu membuat namanya diperhitungkan. Tapi Rudianto tetap bersikap sama: sederhana, menolak berlebihan, dan enggan mengklaim kesuksesan pribadi. “Saya hanya melanjutkan perjuangan orang-orang yang lebih dulu mencintai takraw,” ujarnya.
Sifat altruistiknya – mau tulus berkorban tanpa pamrih serta mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan orang lain daripada diri sendiri -- membuat banyak pengurus daerah menaruh hormat. Tak heran, menjelang Munas PB PSTI bulan depan, suara dukungan agar Rudianto maju ke level nasional kian nyaring.
“Beliau punya kerja nyata, bukan hanya pidato,” kata seorang pengurus KONI dari Sumatera Barat. “Figur seperti ini yang dibutuhkan untuk membawa sepak takraw Indonesia ke level dunia.” Kabar terkini menyebutkan, dukungan dari Pengprov kepada Rudianto untuk memimpin PB PSTI sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Rudianto menanggapinya dengan tenang. Ia tak mau terlihat ambisius. Namun kepada rekan-rekan terdekatnya, ia kerap melontarkan cita-cita yang lebih besar: membawa sepak takraw Indonesia menjuarai Kejuaraan Dunia ISTAF yang digelar empat tahun sekali, serta King’s Cup – turnamen tahunan paling bergengsi di bawah Federasi Sepaktakraw Internasional.