PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terpaksa menghentikan kegiatannya akibat Pandemi Covid-19. Tak hanya itu, wabah ini juga telah menyebabkan, pertumbuhan kredit di bank pun mengalami penurunan.
Menurut Direktur Utama BRI Sunarso, situasi ini telah mengakibatkan perbankan mengalami kelebihan dana, akibat tidak adanya permintaan kredit. Hal ini dikarenakan kelesuan usaha di UMKM yang membuat pelaku usaha berpikir dua kali untuk mengajukan kredit.
"Sekarang di bank lagi kelebihan duit. Justru yang minta kredit yang kurang. Buat apa orang minta kredit kalau enggak ada yang beli," kata Sunarso dalam diskusi virtual, Selasa (1/12/2020).
Untuk menumbuhkan kredit, menurut Sunarso, bisa dengan cara membelanjakan anggaran lembaga dan institusi pemerintah. Sebab, untuk menumbuhkan daya beli dari UMKM, produk yang mereka jual itu harus ada yang membelinya.
"Menumbuhkan daya beli masyarakat untuk membeli produk UMKM itu yang penting. Stimulus yang dibutuhkan itu adalah goverment spending atau belanja negara. Itu bisa berupa subsidi, bantuan langsung. Itu belanja negara," ujarnya.
Upaya lainnya yakni dengan cara pemerintah memberikan jaminan lebih ke bank. Hal ini karena situasinya itu bila ada yang meminta kredit, tapi mereka termasuk ke dalam kriteria yang berisiko tinggi.
"Supaya bank tetap mau memberikan kredit, maka adanya garansi atau pun jaminan. Jadi duitnya ada, bank mau kasih kredit enggak ada. Kalaupun ada, berisiko. Maka diberikan garansi oleh pemerintah," katanya.
Untuk itu, dia berhrap, lembaga dan kementerian segera menggelontorkan anggarannya untuk dibelanjakan kepada pelaku UMKM.
"Yang paling dibutuhkan sekarang stimulus dari pemerintah berupa belanja negara. Kantor-kantor juga belanja furnitur atau segala macam terhadap produk-produk dari UMKM, itu yang paling penting," kata dia.
Sumber: Okezone