PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
SELATPANJANG- Seorang nelayan bernama Burhan tewas akibat kapal pencari ikan yang ditumpanginya karam dihantam ombak besar di perairan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, yang berada di Desa Sungai Gayung Kiri, Rabu (1/3) sore. Sedangkan dua rekannya, Isa dan Irul berhasil selamat.
"Benar, ada peristiwa kapal nelayan yang karam di perairan Rangsang, korbannya ada tiga orang. Dua selamat dan satu orang dinyatakan meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti, AKP Arpandy, Kamis (02/3/2023).
Arpandy menuturkan, peristiwa itu berawal pada Minggu (26/2) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Korban bersama dua saudaranya bertolak dari Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir, menuju perairan Desa Sungai Gayung Kiri untuk menjaring ikan. Mereka menggunakan kapal motor bantuan Dinas Perikanan Kepulauan Meranti berukuran 5 gross tonage.
Selanjutnya, pada Rabu (1/3) sekitar pukul 15.00 WIB, kipas kapal tersebut tersangkut tali pelampung jaring milik masyarakat hingga menyebabkan kapal berputar haluan. Di waktu yang bersamaan, angin kencang serta gelombang menghantam kapal dan membuat air laut masuk sehingga menyebabkan kapal tenggelam.
"Korban dan dua saudaranya melompat ke laut menggunakan pelampung jerigen kosong untuk menyelamatkan diri, dan mengikat tali ke tubuh tiga korban tersebut dengan harapan agar tidak tercecer. Lebih kurang satu jam terapung dan diterpa gelombang, Burhan kehabisan nafas dan tidak sadarkan diri," kata AKP Arpandy.
Korban bersama rekannya terus terapung terbawa arus hingga ke Desa Tanjung Medang. Beruntungnya, ada kapal nelayan lain yang melihat dan memberikan pertolongan dengan membawanya ke pelabuhan desa.
Selanjutnya, sekitar pukul 18.40 WIB setibanya di pelabuhan mereka berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan pihak desa serta melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Rangsang Iptu AGD Simamora.
"Korban langsung dibawa ke Poskesdes Desa Tanjung Medang. Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas kesehatan desa, korban dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Korban lalu dibawa menuju Puskesmas Tanjungsamak menggunakan mobil ambulans. Sampai di puskesmas dilakukan penyerahan korban kepada pihak keluarga.
"Keluarga telah sepakat untuk tidak dilakukan otopsi. Sekitar pukul 00.05 WIB, korban beserta keluarga menuju Desa Tanah Merah menggunakan speedboat ambulans laut untuk pulang ke kediaman dan menyegerakan pemakaman terhadap anggota keluarganya," pungkas Arpandy. (*)