|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Rinalti Oesman | Penulis : PE/RIN
Disebutkan Zainal, tren kasus malaria di Riau dari tahun 2018-2020 cenderung mengalami peningkatan, kemudian tahun 2021 menurun dan kembali meningkat ditahun 2022. Dimana untuk tahun 2018 ditemukan 74 kasus malaria di Riau.
"Selanjutnya pada tahun 2019 ditemukan 137 kasus, tahun 2020 1.740 kasus, tahun 2021 ditemukan 897 kasus, tahun 2022 ditemukan 1.811 kasus dan tahun 2023 hingga Mei mencapai 317 kasus," sebutnya.
Untuk diketahui, malaria adalah penyakit infeksi menular yang dapat menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Hampir sama dengan gejala demam berdarah, malaria umumnya ditandai dengan demam dan menggigil selama beberapa hari.
Roy Suryo Sebut Bela Rakyat, Rismon Ancam Gugat Polisi dalam Kasus Ijazah Jokowi
KPK Geledah Kantor Dinas Pendidikan Riau, Diduga Terkait Kasus Korupsi Gubernur Nonaktif Abdul Wahid
Malaria adalah kondisi yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Apabila tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi bahkan kematian.*