PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Calon presiden Ganjar Pranowo menyindir fenomena sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ganjar menyebut masalah tersebut terjadi karena partai kurang tegas dalam mengendalikan atau mendisiplinkan anggotanya.
“Jadi, sebenarnya dalam konteks seperti ini, ketika partai tidak tegas betul mengendalikan anggotanya, maka split dukungan akan terjadi dengan model seperti itu (kader mendukung capres lain)," kata Ganjar, saat berkampanye di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat, 29 Desember 2023, seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.
Sebelumnya, sejumlah kader yang tergabung dalam Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran pada Kamis, 28 Desember kemarin. Dalam deklarasi itu kelompok yang dipimpin oleh Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Witjaksono, menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan hasil konsolidasi dari berbagai aspirasi yang diterima dari akar rumput. Acara itu juga dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.
Meski demikian, Ganjar menilai fenomena tersebut dilakukan oleh segelintir kader PPP yang dia sebut sebagai oknum. Hal itu, menurut dia pun bisa terjadi di partai mana pun,k tidak hanya PPP.
Ganjar pun bercerita soal pencalonan dirinya oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum resmi menjadi calon presiden, menurut Ganjar, sikap kader partai berlambang banteng moncong putih itu pun berbeda-beda. Namun, setelah namanya diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, seluruh kader merapatkan barisan untuk mendukung dirinya.
"Jadi tugas kita adalah mengembalikan ke partai untuk mendisiplinkan kader agar bisa berpijak pada garis kebijakan dan suara partai," kta Bekas Gubernur Jawa Tengah itu.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Muhammad Romahurmuzy menilai sikap kader tersebut tidak sejalan dengan keputusan partai. Romy mengungkapkan bahwa mereka yang tergabung sebagai ‘Pejuang PPP’ tidak pernah mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan dirinya atau komponen DPP PPP lainnya untuk melakukan deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
Rommy menegaskan dukungan partainya kepada Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Dia pun meminta seluruh kader PPP tetap kompak dan menegaskan mereka yang mendukung pasangan lain, tidak berhak mengatasnamakan DPP PPP dan segala atribusinya, baik logo, nama, maupun turunan lainnya.
“PPP di seluruh Indonesia tetap tegak lurus mengamankan keputusan partai dalam pengusungan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan. Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei, karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei,” kata dia.
Selain PDIP dan PPP, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md juga didukung oleh Partai Hanura dan Partai Perindo.
Sumber: Tempo