PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Peluang Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 semakin menipis. Partai-partai politik yang sebelumnya mendukungnya kini menarik dukungan dan bergabung dengan koalisi lain.
Meskipun Anies Baswedan terus menunjukkan popularitas dan elektabilitas tinggi, dukungan politik yang didapatkannya tidak memadai untuk mendukung pencalonannya. Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survei pada 18 Agustus 2024 yang menunjukkan empat nama kandidat dengan elektabilitas kuat: Anies Baswedan, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, dan Kaesang Pangarep. Dalam survei tersebut, Anies Baswedan menduduki posisi teratas sebagai calon gubernur terpilih, dengan hasil sebagai berikut: Anies 42,8% versus Ridwan Kamil 34,9%, dan 22,3% pemilih masih bingung. Melawan Ahok, Anies unggul 37,8% berbanding 34,3%, sementara melawan Kaesang, Anies memperoleh 46,5% dibandingkan 38,5%.
Namun, hasil survei ini tampaknya tidak mencerminkan realitas politik terkini. Dukungan dari Koalisi Perubahan, yang terdiri dari PKS, Nasdem, dan PKB, semakin merosot. PKS, yang memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta, mencabut dukungan terhadap Anies pada 4 Agustus lalu, memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk mencari dukungan baru.
Syarat pencalonan dalam Pilkada Jakarta membutuhkan minimal 22 kursi dari total 106 kursi DPRD Jakarta. Setelah PKS, Nasdem, yang memiliki 11 kursi, juga mengundurkan diri. PKS dan Nasdem kini beraliansi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.
KIM, yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, PSI, dan Demokrat, merupakan koalisi yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024. Kini, KIM akan mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada 19 Agustus 2024, dengan Suswono dari PKS sebagai calon wakil gubernur.