PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Aganata Nusantara (BPI Danantara) mulai bergerak mendanai Proyek Strategis Nasional (PSN). Presiden Prabowo Subianto menegaskan, sovereign wealth fund ini akan berinvestasi dalam 20 PSN dengan total dana Rp 300 triliun, yang berasal dari efisiensi anggaran kementerian.
“Gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar AS akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan,” kata Prabowo.
Salah satu proyek awal adalah pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel di Sumatera, dekat Singapura. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa sebagian dananya akan ditanggung oleh Danantara. “Sebagian didanai Danantara, sebagian lagi masih dicari. Jika Pertamina ikut serta, akan lebih baik,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (7/3/2025).
Proyek ini termasuk dalam 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang akan menerima investasi senilai 40 miliar dolar AS (Rp 657 triliun), bagian dari target hilirisasi nasional sebesar 618 miliar dolar AS pada 2025. Selain kilang minyak, proyek lainnya meliputi pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, dan hilirisasi Dimethyl Ether (DME) berbahan baku batu bara sebagai substitusi impor LPG.
Hilirisasi juga menyasar sektor lain seperti tembaga, nikel, bauksit alumina, serta pertanian, perikanan, dan kehutanan. Bahlil menegaskan proyek-proyek ini tidak sepenuhnya bergantung pada investasi asing.