|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Adlis Pitrajaya | Penulis : Rls
Sementara itu, Hendra Hosea, Sustainability Manager Apical, menjelaskan bahwa melalui SLV, Apical membantu petani swadaya mengadopsi praktik berkebun yang berkelanjutan. "Kami memberikan pelatihan agar petani dapat memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan mengakses fasilitas pengembangan dari pemerintah, sebagai langkah awal menuju sertifikasi ISPO dan RSPO," ujarnya.
Apical juga mencatat progres signifikan dalam mendukung 5.000 petani swadaya untuk meraih sertifikasi RSPO pada 2030. Bersama Asian Agri dan KAO, Apical menjalankan program SMILE (SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment) sejak 2020. Hingga kini, sebanyak 3.489 petani telah bergabung. Sebanyak 1.373 di antaranya telah memperoleh sertifikasi RSPO.
Secara keseluruhan, implementasi Apical 2030 telah mencapai 68% dari target. Dalam Pilar Kemitraan Transformatif, yang menargetkan komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebesar 100%, Apical telah mencapai 93%. Sementara pada Pilar Aksi Iklim, perusahaan berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 21%, dari target pengurangan 50% pada 2030. Untuk Pilar Inovasi Hijau, pencapaian saat ini telah menyentuh 87%.
APBD Riau 2026 Resmi Disahkan, Pemprov Tunggu Evaluasi Kemendagri
Senator Aceh Surati Mendagri, Kritik Razia Truk Plat BL oleh Gubernur Sumut Boby Nasution
Dengan berbagai capaian tersebut, baik Asian Agri maupun Apical terus memperkuat komitmen terhadap pertumbuhan yang inklusif dan berwawasan lingkungan, sekaligus mendorong transformasi bisnis berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi strategis. *