POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Siak

Ribuan Warga Siak Protes Gugatan PSU, Cap Jempol Berdarah Jadi Simbol Perlawanan

Sabtu, 12 April 2025 | 12:35:00 WIB
Editor : Rea | Penulis : Red
Ribuan Warga Siak Protes Gugatan PSU, Cap Jempol Berdarah Jadi Simbol Perlawanan
Warga Siak membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan mereka atas gugatan yang dilayangkan Sugianto ke MK terkait pelaksanaan Pilkada di Siak. (Foto: Int)

SIAK – Lebih dari dua ribu warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Siak turun ke Taman Motuyoko, Kota Perawang, Sabtu (12/4/2025), dalam aksi damai yang tak biasa. Dengan membubuhkan cap jempol dari darah mereka sendiri, warga menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pemungutan suara ulang (PSU) kedua dalam Pilkada Siak.

Dalam aksi yang berlangsung tertib itu, massa juga menandatangani petisi dan menyerahkannya kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka mendesak agar gugatan yang dilayangkan Calon Wakil Bupati Sugianto ditolak karena dinilai tidak sesuai prosedur hukum.

“Pilkada sudah selesai, dimenangkan oleh Afni. PSU pertama juga telah memperkuat kemenangan itu. Tapi sekarang muncul lagi gugatan baru dari Sugianto, tanpa persetujuan pasangannya, Irving Kahar. Ini jelas melanggar aturan,” ujar Armen Salim, juru bicara aksi.

Baca :

Menurut Armen, gugatan yang diajukan Sugianto ke MK pada 26 Maret 2025 tidak hanya tidak sah, tapi juga memicu keresahan di tengah masyarakat. Dampaknya, pelantikan Bupati Terpilih Afni yang semestinya sudah dijadwalkan pun tertunda.

“Kami meminta MK untuk menolak gugatan ini. Jangan biarkan ambisi pribadi mengorbankan aspirasi rakyat dan menghambat jalannya pemerintahan,” tambah Armen dalam orasinya.

Aksi damai tersebut diwarnai simbol perlawanan dengan cap jempol darah di atas spanduk besar bertuliskan penolakan PSU dan dukungan terhadap Afni. Berbagai poster turut dibentangkan, di antaranya bertuliskan “Tolak PSU Kedua” dan “Hormati Suara Rakyat”.

Armen juga mengungkap adanya kejanggalan dalam proses gugatan. Ia menyebut bahwa Calon Bupati Irving Kahar secara terbuka telah menyatakan tidak pernah menggugat dan tidak memberikan kuasa kepada pasangannya untuk melakukannya.

“Kalau pasangannya sendiri menolak, maka gugatan itu cacat hukum. Ini mencederai semangat demokrasi,” tegasnya lagi.

Masyarakat menilai tidak ada alasan kuat untuk menggelar PSU kedua. Pilkada Siak pada 27 November 2024 serta PSU pertama pada 22 Maret 2025 dinilai telah berjalan secara jujur dan adil. Bahkan, Calon Petahana Alfedri yang kalah, disebut telah menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.

Aksi serupa sebelumnya juga telah dilakukan warga di sejumlah kecamatan lain seperti Siak dan Mempura. Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap upaya menggugat hasil pilkada bukan sekadar gerakan sesaat, melainkan sikap bersama masyarakat yang ingin menjaga demokrasi.

“Kami akan terus menyuarakan keadilan ini secara damai sampai MK benar-benar mendengarkan suara rakyat Siak. Ini bukan hanya soal hasil pilkada, tapi juga tentang harga diri pemilih,” kata Nuraini, warga Kecamatan Tualang yang ikut dalam aksi. *


Pilihan Editor
Berita Lainnya
olahraga
Pastoor Sindir PSSI: Indonesia Masih Jauh dari Level Piala Dunia
Selasa, 21 Oktober 2025 | 19:59:56 WIB
pasar
Purbaya Bongkar 15 Pemda yang Paling Banyak Simpan Dana di Bank
Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:38:58 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
2
3
5
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB