|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Rea | Penulis : Red
JAKARTA – Steve Witkoff, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, mengkritik Israel atas tindakan yang terus melanjutkan agresi di Jalur Gaza. Witkoff menilai bahwa Israel tidak menunjukkan niat untuk menghentikan perang tersebut.
Pada pertemuannya dengan keluarga sandera Israel di Gaza pada Minggu (11/5/2025), Witkoff menyebutkan bahwa langkah yang seharusnya diambil oleh Israel adalah mengusahakan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera. Hal ini dilaporkan oleh Channel 12 Israel.
"Kami ingin membawa pulang para sandera, namun Israel tampaknya belum siap untuk menghentikan perang," kata Witkoff, mengutip sumber yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Resmi! UU Tapera Dinyatakan Inkonstitusional, Nasib Iuran Pekerja Terancam Berubab
MK Batalkan Sifat Wajib di UU Tapera, Pemerintah Wajib Tata Ulang dalam 2 Tahun
Witkoff juga mengecam keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan serangan di Gaza. Menurutnya, langkah ini hanya memperpanjang perang meskipun tidak ada kemajuan yang signifikan.
"Saat ini masih ada peluang untuk solusi yang dapat dicapai oleh Israel dan semua mediator yang terlibat," ujarnya. "Kami terus mendorong mediator untuk berupaya maksimal demi membebaskan para sandera."
Pernyataan Witkoff muncul menyusul rencana Hamas untuk membebaskan tentara Israel-Amerika, Alexander Idan, setelah melalui negosiasi dengan pihak AS. Langkah ini diambil di tengah upaya mencapai gencatan senjata.
DPR Resmi Larang Menteri Rangkap Jabatan di BUMN, Kementerian BUMN Siap Turun Status!
Revisi UU BUMN Siap Tegakkan Putusan MK, Larangan Rangkap Jabatan Wamen Jadi Sorotan
Presiden Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab pada Selasa (13/5/2025) hingga Jumat (16/5/2025), meskipun rencananya tidak mencakup Israel.
Di sisi lain, media AS dan Israel melaporkan adanya ketegangan antara Trump dan Netanyahu. Pemerintahan Trump menyatakan kemungkinan untuk mengambil kebijakan Timur Tengah secara independen tanpa bergantung pada masukan Netanyahu.
Israel sendiri memperkirakan masih ada 59 sandera yang ditahan di Gaza, termasuk 21 yang diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 9.000 warga Palestina masih ditahan oleh Israel, dengan laporan dari kelompok HAM terkait penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang mengakibatkan korban jiwa. *