PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, melontarkan kecaman keras terhadap kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Starmer menyebut situasi di wilayah tersebut sudah tidak dapat diterima dan tak bisa ditoleransi.
Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Senin (19/5), di tengah meningkatnya kritik terhadap dukungan militer Inggris terhadap Israel.
“Ini adalah situasi yang sangat serius, tidak dapat diterima, dan tidak dapat ditoleransi. Kami sedang menjalin koordinasi dengan para pemimpin lain untuk merespons hal ini,” ujar Starmer seperti dikutip The Guardian.
Von der Leyen turut menyuarakan keprihatinan serupa. Ia menyoroti terhentinya aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza selama dua bulan terakhir. “Bantuan harus segera sampai ke warga sipil yang membutuhkan. Blokade harus dicabut sekarang. Bantuan kemanusiaan tidak boleh dijadikan alat politik,” katanya, sambil menyerukan gencatan senjata dan pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas.
Namun di tengah pernyataan-pernyataan bernada kecaman itu, pemerintah Inggris justru menghadapi sorotan tajam. Data ekspor strategis terbaru menunjukkan bahwa pemerintahan Partai Buruh menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai lebih dari 160 juta dolar AS antara Oktober dan Desember 2024—angka yang melampaui total ekspor Inggris ke Israel dalam empat tahun masa kepemimpinan Partai Konservatif sebelumnya.