|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Putrajaya
PASAR SUV besar semakin ramai. Tapi kehadiran Denza N9, flagship terbaru dari BYD, seolah langsung “lempar kartu truf” ke meja persaingan. SUV full-size ini bukan sekadar mobil keluarga biasa — tapi kombinasi antara teknologi listrik modern, kemewahan kabin, dan tenaga buas yang jarang ditawarkan kompetitornya.
Lalu, siapa sih yang harus mulai was-was dengan kehadiran Denza N9?
Tenaga Monster, Lawan Siapapun Tak Gentar
Kalau bicara tenaga, Denza N9 langsung pasang muka garang. Bayangkan, versi PHEV saja sudah dibekali kombinasi mesin 2.0 turbo plus tiga motor listrik dengan total output mendekati 912 hp. Akselerasi 0-100 km/j? Cuma 3,9 detik.
Bandingkan dengan Toyota Land Cruiser 300 yang masih mengandalkan mesin V6 twin turbo dengan tenaga 409 hp. Jelas beda liga. Bahkan SUV mewah Eropa macam BMW X7 atau Mercedes-Benz GLS harus merapatkan barisan, karena tenaga Denza N9 nyaris dua kali lipat.
Jarak Tempuh yang Bikin Minder
Pesaing SUV hybrid biasanya hanya punya jarak tempuh kombinasi 700-800 km. Denza N9? Bisa sampai 1.300 km (varian PHEV). Dan dalam mode listrik murni, N9 tetap bisa melaju hingga 200 km lebih.
Ini artinya, saat yang lain masih sering ngintip indikator BBM atau baterai, pemilik Denza bisa nyengir tenang di jok captain seat baris kedua sambil menikmati fitur pijatnya.
Interior: Kursi Bos, Bukan Kursi Penumpang
Kalau bicara kabin, Denza N9 benar-benar ingin mengirim pesan: “kami main di level atas.”
Kursi baris kedua model captain seat, lengkap dengan ventilasi, pemanas, dan pijat.
Layar hiburan berjejer: instrumen digital, layar tengah besar, layar penumpang depan, AR-HUD, sampai tambahan di kaca spion.
Material kabin premium dan desain modern yang bikin beberapa SUV Jepang terlihat “jadul” dalam sekali pandang.
Sementara SUV besar Jepang biasanya masih mengandalkan kemewahan ala “fungsional”, Denza N9 sudah menempatkan penumpangnya seperti duduk di private jet.
Teknologi Pintar yang Sulit Dikejar
Pesaing boleh bangga dengan suspensi adaptif atau kamera 360, tapi Denza N9 melangkah lebih jauh:
Roof-LiDAR “God’s Eye B” untuk sistem bantuan mengemudi level tinggi.
Air suspension (DiSus-A) bikin kenyamanan dan stabilitas tak perlu diragukan.
Integrasi sistem pintar ala BYD yang sudah terbukti matang di dunia EV.
Dengan fitur ini, rival seperti Land Cruiser, X7, atau GLS mulai terasa ketinggalan era.
Harga yang Bikin Pesaing Keringat Dingin
Inilah bagian yang paling bikin “ngilu” rivalnya. Di China, Denza N9 dipasarkan mulai sekitar Rp 800 jutaan – 1 Milyar (kurs konversi). Bandingkan dengan Land Cruiser yang tembus Rp 2,5 Milyar di Indonesia, atau BMW X7 yang bahkan bisa lebih mahal lagi.
Artinya, Denza N9 bukan hanya lebih bertenaga dan lebih canggih, tapi juga lebih masuk akal secara harga. Pesaing pun harus rela kalah telak di value for money.
Jelaskan bahwa Denza N9 datang bukan untuk sekadar ikut ramai, tapi untuk mengacak-acak hierarki SUV besar. Dengan tenaga monster, jarak tempuh panjang, kabin super mewah, teknologi mutakhir, dan harga yang jauh lebih bersahabat, SUV ini seakan memberi pesan keras:
“Kalau cuma gagah di jalan tapi kalah fitur dan harga, mending minggir dulu.”
Jelas, para rival di kelasnya bakal mulai merasa panas dingin melihat kehadiran Denza N9 ini. Namun semuanya kembali kepada anda, mau pilih yang mana.*