|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Peta politik di tubuh Partai Golkar Provinsi Riau kembali memanas menjelang Musyawarah Daerah (Musda) yang akan menentukan siapa pemimpin baru partai berlambang pohon beringin itu.
Dua nama besar mencuat dan menjadi sorotan utama: Yulisman, kader senior sekaligus politisi yang berakar kuat di internal Golkar, dan SF Hariyanto, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau yang sedari awal dikabarkan mengincar partai berlambangkan pohon beringin ini.
Pertarungan keduanya bukan sekadar perebutan posisi, melainkan juga pertarungan antara loyalitas kader lama dan pengaruh kekuasaan eksekutif.
Dukung Penguatan Media Siber, KH. Ma’ruf Amin Bersedia Jadi Ketua Dewan Penasehat SMSI
HPN 2026 di Banten, Ketum PWI: Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan
Yulisman dikenal sebagai politisi yang tumbuh dari rahim Partai Golkar. Ia pernah duduk di DPRD Riau, kini menjadi anggota DPR RI, dan selama ini aktif membesarkan partai di berbagai tingkatan. Pengalamannya dalam struktur partai membuatnya dipandang sebagai sosok yang “murni Golkar” dan memahami kultur internal organisasi yang terkenal solid namun hierarkis itu.
Dukungan terhadap Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI) Provinsi Riau datang dari berbagai kalangan kader daerah. Ia telah resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua DPD I Golkar Riau dan mendapat sinyal positif dari DPP. Dalam pandangan sebagian besar kader, Yulisman mewakili keberlanjutan dan konsistensi kaderisasi, dua hal yang menjadi fondasi kekuatan Golkar selama ini.