POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Wajah

Profesor Ying Si Penemu Rapid Test Putuskan Berhijab

Selasa, 26 Mei 2020 | 18:25:06 WIB

Editor : Repes | Penulis : Antique Putra

Profesor Ying Si Penemu Rapid Test Putuskan Berhijab
Profesor Ying, penemu Rapid Test. [/sahijab]

Nama Profesor Jackie Ying mencuat, seiring ditemukannya alat uji COVID-19 tercepat atau rapid test pada tahun ini. Ying adalah pimpinan Lab NanoBio, perusahaan sains, teknologi, dan penelitian yang menemukan alat rapid test tersebut.

Seperti dikutip Sahijab dari laman Republika, Ying ternyata adalah seorang mualaf. Dia lahir di Taiwan pada 1966. Pada usia tujuh tahun, ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Ayahnya seorang dosen Sastra China, di Nanyang University.

Sejak kecil, ia sangat menyukai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kimia. Namun, informasi soal kehidupan pribadinya tidak tersentuh.

Baca :

Namun, dalam beberapa kali, profesor Ying mengisi program inspirasi di mana ia berbagi pengalaman tentang perubahan dan prestasi. Termasuk, bagaimana ia memilih Islam. Profesor Ying mengaku awalnya, selain bekerja hanya sedikit hal yang ia lakukan. Seperti mengajak putrinya ke taman.

Seiring perjalanan waktu, ada perubahan dalam hidupnya. Ia mengenal agama melalui teman baiknya saat belajar di Raffles Girls School. Barulah, pada usia 30 tahun, dia mulai membaca soal agama Islam. Dalam kesimpulannya, menurut Profesor Ying, Islam merupakan agama yang sederhana dan masuk akal.

Ketika menjadi Muslim, Profesor Ying mengaku tak ada reaksi negatif. Namun, koleganya tidak menghiraukan perubahan itu. Yang pasti, koleganya tidak lagi melihat sosok Profesor Ying yang tidak percaya dengan adanya Sang Pencipta di balik sistematika biologis kehidupan. Namun, seorang yang meyakini ada sesuatu yang Maha Besar di balik sistem kehidupan.

Baca :

Setelah menjadi Muslim, Profesor Ying akhirnya bisa melaksanakan umroh. Sepulangnya dari umroh, dia mulai mengenakan hijab.

Sejak menjadi Muslim, Profesor Ying sangat aktif berdakwah di Yayasan Mandaki. Yayasan ini memiliki tujuan membantu pengembangan sumber daya komunitas Muslim Melayu di Singapura.

Kini, ia menjadi salah satu mentor di bawah Mendaki Project. Anak didik, di mana ia menjadi mentor, atau pemuda Muslim terinspirasi dan berniat masuk ke bidang Sains, ia memberi mereka kesempatan untuk membenamkan diri dalam proyek-proyek penelitian yang dilakukan di laboratoriumnya. [hijab]

Baca :


Pilihan Editor
Berita Lainnya
siak
Puluhan Truk dari Siak Bertolak untuk Korban Bencana Sumatera
Kamis, 11 Desember 2025 | 23:25:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB