|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : apitrajaya | Penulis : PE*
Hanya saja, lanjutnya, vaksin berbasis gen tersebut belum ada yang dipasarkan karena belum dapat dibuktikan dari sisi daya guna dan keamanannya. Hingga saat ini, vaksin berbasis gen baru digunakan kepada binatang, belum untuk manusia.
Begitu juga dengan ragam ketiga, yakni vaksin berbasis vektor adenovirus yang belum dipasarkan. Namun, ujar Mahardika, karakter dari adenovirus vector vaccine tersebut dinilai mampu menstimulasi tubuh sehingga menghasilkan imun yang lebih komplit, lebih kuat dan lebih tahan lama.
"Vaksin berbasis vektor adenovirus ini dimasukkan ke dalam tubuh. Dia tidak membentuk vaksin, tetapi tubuh kita sendiri bisa membuat vaksin, sehingga ini pemberiannya bisa lebih mudah. Bahkan bisa lewat oral divaksinnya," terangnya.
Nusron Wahid: Pembabatan Hutan Tanpa Tata Ruang Jadi Pemicu Banjir Besar di Sumatra
Latihan Besar TNI di Bandara IMIP Sorot Pengawasan Negara dan Status Bandara Swasta
Hanya saja, lanjutnya, baik vaksin yang berbasis gen maupun vaksin yang berbasis vektor adenovirus belum ada contoh yang telah dipasarkan atau diedarkan di masyarakat. Artinya, metode belum dibuktikan sehingga untuk kedua jenis vaksin tersebut, aspek regulasinya akan cenderung lama.
Sementara itu, ragam pembuatan vaksin yang keempat yakni vaksin sub unit atau berbasis protein. Vaksin yang dibuat melalui proses ini telah dibuktikan khasiatnya karena telah ada contoh-contoh sebelumnya yang beredar di masyarakat. Hingga saat ini, belum ditemukan efek samping dari metode vaksin tersebut. Selain itu, proses pembuatannya juga tergolong cepat.