PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
BATAM - Ribuan anggota Aliansi Pemuda Melayu menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) sebagai bentuk protes terhadap rencana relokasi yang diusung oleh BP Batam untuk megaproyek Rempang Eco City.
Para peserta aksi ini berasal dari 50 kampung adat di Kota Batam dan tiba di lokasi unjuk rasa menggunakan kendaraan pick-up dan truk pengangkut. Mereka mengenakan pakaian tradisional Melayu, termasuk tanjak, aksesori penutup kepala pria yang khas.
Dalam demonstrasi ini, para peserta membawa spanduk-spanduk yang memuat pesan-pesan penolakan terhadap relokasi. Ada empat poin tuntutan utama yang ingin disampaikan oleh para demonstran:
Menolak relokasi dari 16 kampung adat tua yang berada di Pulau Rempang dan Pulau Galang. Mengajukan permintaan untuk pembubaran BP Batam. Menuntut pengakuan resmi dari pemerintah terkait dengan tanah adat dan ulayat yang dimiliki oleh warga. Meminta agar pemerintah menghentikan segala bentuk intimidasi terhadap warga yang menentang relokasi, khususnya di Kampung Tua, Rempang Galang.
Seorang orator yang berbicara dari atas mobil komando menegaskan bahwa relokasi bukanlah solusi yang dapat diterima. Mereka menyatakan bahwa jika relokasi dilaksanakan, mereka siap tidur di depan kantor BP Batam sebagai bentuk protes yang lebih lanjut.