|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Deslina | Penulis : del/sfr
JAKARTA -- Grup peralatan telekomunikasi asal Finlandia Nokia mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 14 ribu karyawan pada Kamis (19/10).
Langkah ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi biaya setelah penjualan turun 20 persen pada kuartal III 2023 karena melemahnya pasar peralatan 5G.
Nokia dan juga saingannya, Ericsson, dilaporkan kesulitan menghadapi perlambatan permintaan untuk peralatan 5G di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS). Mereka sekaligus mencoba mengimbangi beberapa kelemahan dengan penjualan yang lebih tinggi ke India, pasar dengan margin rendah.
Melansir Reuters, Nokia menargetkan penghematan hingga 1,2 miliar euro pada 2026. Maka itu, program akan mengurangi jumlah karyawan menjadi 72 ribu-77 ribu orang dibandingkan dengan 86 ribu karyawan yang dimiliki perusahaan saat ini.
PedagangPusing Penjualan Mobil Bekas 2025 Anjlok, Lebih Buruk dari Masa Pandemi
Di Tengah Seruan Gencatan Senjata di PBB, AS Justru Siapkan Penjualan Senjata Raksasa ke Israel
"Nokia berharap dapat bertindak cepat dalam program ini, dengan setidaknya 400 juta euro penghematan per tahun pada tahun 2024, dan 300 juta euro lebih lanjut pada tahun 2025," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan resmi.
Ericsson yang juga telah merumahkan ribuan karyawan tahun ini menyatakan ketidakpastian yang memengaruhi bisnisnya akan terus berlanjut hingga 2024.