POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Mancanegara

Iran Gelar Latihan Militer Bersama China dan Rusia, Tantang Manuver Israel-AS 

Rabu, 12 Maret 2025 | 14:16:00 WIB

Editor : Adlis Pitrajaya

Iran Gelar Latihan Militer Bersama China dan Rusia, Tantang Manuver Israel-AS 
Latihan gabungan antara Iran dengan Angkatan Laut Rusia dan Tiongkok.

TEHERAN  -  Angkatan Laut Iran sukses menggelar latihan formasi taktis dan pengintaian udara dalam latihan gabungan dengan Angkatan Laut Rusia dan Tiongkok. Latihan yang berlangsung selama tiga hari ini diberi nama sandi *Sabuk Keamanan Maritim 2025* dan digelar di Samudra Hindia serta Teluk Oman sejak Senin.  
  
Wakil Komandan Operasi Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Mostafa Tajeddini, menyatakan bahwa latihan fotografi udara (*Photo Ex*) dan formasi taktis telah terlaksana dengan baik pada hari kedua.  
  
"Semua tahapan latihan dipantau dan diawasi oleh pengintaian udara yang dilakukan oleh helikopter dari Angkatan Laut Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)," ujar Tajeddini pada Selasa (12/3/2025), dikutip dari IRNA.  
  
Iran menegaskan bahwa latihan ini merupakan bagian dari komitmennya dalam membangun keamanan regional dan global. "Angkatan Laut Iran tidak akan membiarkan ancaman atau serangan apa pun terhadap perbatasan maritim negara ini," tegas Tajeddini.  
  
Latihan militer ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama setelah Israel dan Amerika Serikat juga menggelar latihan udara bersama yang melibatkan pesawat pengebom strategis.  
  
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataannya menyebutkan bahwa selama latihan tersebut, jet tempur F-35I dan F-15I Israel beroperasi bersama pesawat pengebom B-52 milik AS.  
  
"Latihan ini berfokus pada koordinasi operasional untuk meningkatkan kemampuan menghadapi berbagai ancaman regional," kata IDF.  
  
Manuver militer ini dilakukan di tengah ketidakpastian gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta ancaman Israel untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kemungkinan dukungan dari AS.  
  
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan media menyatakan lebih memilih solusi diplomatik terkait Iran, namun juga memberikan peringatan keras. "Jika tidak ada kesepakatan mengenai senjata nuklir, saya akan mengebom Iran habis-habisan," katanya pada Februari lalu.  
  
Trump juga mengultimatum Hamas melalui platform Truth Social, menuntut pembebasan seluruh sandera serta pengembalian jasad korban. "Bebaskan semua sandera sekarang dan kembalikan semua jasad yang telah kalian bunuh, atau ini akan menjadi akhir bagi kalian," tulisnya. *


Pilihan Editor
Berita Lainnya
siak
Puluhan Truk dari Siak Bertolak untuk Korban Bencana Sumatera
Kamis, 11 Desember 2025 | 23:25:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB