|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Rea
JAKARTA – Staf Khusus Menteri Pertahanan, Deddy Corbuzier, mengecam aksi sekelompok aktivis yang menerobos rapat pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont pada akhir pekan lalu. Deddy menilai tindakan tersebut sebagai aksi ilegal dan bentuk kekerasan anarkis.
"Bagi kami, gangguan yang terjadi sudah mengarah pada tindak kekerasan anarkis," ujar Deddy dalam pernyataan video yang beredar, Minggu (16/3/2024).
Menurutnya, tindakan tersebut bukanlah bentuk kritik yang membangun, melainkan pelanggaran hukum yang mengancam proses demokrasi. "Kementerian Pertahanan selalu menghargai dan mempertimbangkan segala bentuk kritik dan masukan. Namun, apa yang terjadi kemarin bukan kritik, melainkan tindakan ilegal yang mengganggu jalannya demokrasi," tegasnya.
DPRD dan Pemkab Pelalawan Gelar Rapat Paripurna Istimewa Peringati Hari Jadi ke-26, Teguhkan Semangat “Bersinergi Menuju Pelalawan Menawan”
Rekapitulasi DPB Triwulan III 2025 di Kampar Berjalan Lancar, KPU Tegaskan Komitmen Pemutakhiran Data Pemilih
Deddy juga menegaskan bahwa rapat tersebut berlangsung secara resmi dan konstitusional, serta tidak membahas hal-hal seperti dwifungsi TNI. Ia menepis kekhawatiran bahwa RUU TNI akan menghidupkan kembali konsep tersebut. "Menhan sudah berkali-kali menegaskan bahwa dwifungsi TNI sudah dikubur sejak lama. Bahkan arwahnya pun sudah tidak ada," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dalam rapat tersebut, seluruh fraksi DPR hadir lengkap guna memastikan keputusan yang diambil merupakan representasi suara rakyat.
Protes Koalisi Masyarakat Sipil
Potensi Gangguan Orang Asing, Isu Aktual Dibahas di Rapat Timpora Pelalawan
SMSI Gelar Rapat Bersama Dewan Pembina dan Pakar, Bahas Sikap Kebangsaan
Sementara itu, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menolak pembahasan tertutup RUU TNI yang digelar Panitia Kerja (Panja) DPR. Wakil Koordinator KontraS, Andrie Yunus, menilai bahwa rapat yang berlangsung secara tertutup mencerminkan kurangnya komitmen terhadap transparansi dan partisipasi publik.
"Pembahasan ini tidak sesuai karena dilakukan secara tertutup. Kami menuntut agar pembahasan RUU TNI dihentikan," ujar Andrie saat menerobos ruang rapat panja.
Tiga orang perwakilan koalisi yang memasuki ruang rapat panja sempat menyerukan penghentian pertemuan, namun segera diamankan oleh petugas pengamanan rapat.
Rapat Paripurna Istimewa HUT Pekanbaru, Walikota Agung Paparkan Pencapaian 100 Hari Kerja
Rapat Pemda Kini Boleh di Hotel, Mendagri Klaim Restu Prabowo
Aksi ini menuai beragam reaksi, dengan pihak Kementerian Pertahanan dan pendukungnya menilai tindakan tersebut sebagai gangguan terhadap proses demokrasi, sementara para aktivis melihatnya sebagai upaya menegakkan transparansi dalam pembuatan kebijakan strategis negara. *
Sumber: Republika