PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Asian Agri dan Apical menargetkan pencapaian penuh program keberlanjutan mereka sebelum 2030. Dalam acara halal bihalal dan temu media yang digelar hari ini, kedua perusahaan mengumumkan berbagai capaian penting, termasuk sertifikasi ISPO untuk petani mitra, pengembangan desa berkelanjutan, hingga penurunan emisi gas rumah kaca.
Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications Asian Agri dan Apical, menegaskan bahwa arah keberlanjutan kedua entitas sejalan dengan prinsip Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs). Komitmen ini dijalankan melalui filosofi 5Cs Royal Golden Eagle (RGE): Good for Community, Country, Climate, Customer, and Company.
Ia juga menyoroti pentingnya peran industri kelapa sawit dalam perekonomian nasional; tidak hanya sebagai penyumbang devisa, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja dan penggerak kesejahteraan petani - terutama melalui program kemitraan dan plasma. "Sebagai produsen dan pengolah CPO, Asian Agri dan Apical berkomitmen menjalankan operasional berbasis keberlanjutan secara bertanggung jawab agar setiap produk membawa manfaat nyata. Aplikasi CPO sangat luas - dari kebutuhan rumah tangga seperti minyak goreng hingga energi terbarukan; singkatnya, #DariDapurSampaiAvtur," ujarnya.
Dia juga menegaskan komitmen Asian Agri dalam program keberlanjutan melalui empat pilar utama: Kemitraan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi Bertanggung Jawab yang Berkelanjutan. Dalam tiga tahun terakhir, Pilar Kemitraan Petani dan Pertumbuhan Inklusif mencatat kemajuan signifikan. Bahkan beberapa target tercapai lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.