PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Wahid juga menyoroti pentingnya program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Ia menyebut, pelatihan tenaga kerja dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas, termasuk pelatihan untuk tenaga kerja teknis seperti welder.
Menanggapi harapan tersebut, Dirut PHR Ruby Mulyawan menyampaikan kesiapan perusahaan untuk menjalin kemitraan lebih erat dengan pemerintah daerah. Ia juga memaparkan sejumlah rencana pengembangan, termasuk rencana penggunaan metode pengeboran unconventional yang akan diuji coba pada 2026, dan diharapkan bisa beroperasi penuh pada 2029.
Namun demikian, Ruby menekankan bahwa keberlanjutan metode tersebut masih menunggu penyesuaian skema kontrak, dari gross split ke cost recovery, yang dinilai lebih cocok untuk investasi berisiko tinggi seperti pengeboran unconventional.
Di sisi lain, Corporate Secretary PHR, Efryanti Refroida, menjelaskan bahwa perusahaan telah menjalankan sejumlah program CSR yang menyasar sektor pendidikan dan ketenagakerjaan. Ia bahkan membuka peluang kerja sama pelatihan dengan Pemprov Riau untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang migas.
“Kami membutuhkan sekitar 300 welder dalam waktu dekat. Ini peluang yang bisa direspons Pemprov Riau dengan menyiapkan pelatihan teknis dan sertifikasi,” kata Efryanti.