|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Adlis Pitrajaya
Menurut data Komisi III, diperlukan anggaran sekitar Rp55 miliar untuk merenovasi seluruh aset olahraga tersebut. Namun hingga kini, belum ada kepastian alokasi dana dari Dispora Riau.
Edi menegaskan bahwa kerusakan ini bukan semata soal usia bangunan.
“Masalah utamanya bukan umur gedung, tapi minimnya visi pengelolaan. Setelah PON selesai, semua aset ditinggal begitu saja. Padahal, kalau dikelola dengan baik, bisa disewakan, dikerjasamakan, atau bahkan dikomersialkan,” ujarnya.
KPK Tetapkan Gubri Wahid, Kadis PUPR Riau dan Tenaga Ahli Jadi Tersangka
Dukung Penguatan Media Siber, KH. Ma’ruf Amin Bersedia Jadi Ketua Dewan Penasehat SMSI
Sebagai langkah awal, DPRD Riau kini tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk membuka peluang swastanisasi. Targetnya cukup ambisius: dari 14 aset, pemerintah berharap bisa mendulang pendapatan antara Rp150 hingga Rp200 miliar per tahun.
Namun hingga hari ini, pertanyaan besar belum terjawab: ke mana sebenarnya arah pengelolaan aset miliaran rupiah itu selama lebih dari 10 tahun terakhir? Dan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan yang nyaris sistematis ini?