POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Riau

Warisan PON Jadi Puing, Dispora Riau Dinilai Gagal Kelola Aset

Selasa, 15 April 2025 | 23:59:05 WIB

Editor : Adlis Pitrajaya

Warisan PON Jadi Puing, Dispora Riau Dinilai Gagal Kelola Aset
Stadion Utama Riau yang berlokasi di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Stadion pernah menjadi tempat pertandingan piala Asia U-22 antara Timnas melawan Jepang, tahun 2012 lalu.

PEKANBARU – Dulu, deretan bangunan megah itu berdiri gagah, menjadi simbol kejayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012. Kini, lebih dari satu dekade berselang, gedung-gedung tersebut menjelma menjadi bangunan kosong, rusak, dan sepi nyaris tanpa fungsi. Mereka bagai monumen bisu yang mencatat kelalaian panjang para pemangku kebijakan.

Ketua Komisi III DPRD Riau, H. Edi Basri, SH, MSi, mengungkapkan bahwa terdapat 14 aset milik Pemerintah Provinsi Riau yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Nilai total aset itu ditaksir mencapai Rp1,9 triliun. Namun, ironi terjadi: aset sebesar itu hanya mampu menyumbang retribusi sekitar Rp1 miliar per tahun.

“Bangunan-bangunan itu mangkrak. Sebagian besar sudah tidak layak pakai, bahkan ada yang benar-benar hancur. Ini jelas pemborosan,” tegas Edi usai rapat dengar pendapat, Senin (14/4/2025).

Baca :

Kondisi mengenaskan terlihat nyata ketika media meninjau langsung Stadion Kaharuddin Nasution di kawasan Rumbai, Selasa (13/4/2025). Stadion yang dahulu menjadi pusat sorak-sorai para atlet dan penonton, kini dipenuhi rumput liar yang menjalar hingga ke tribun. Beberapa kursi penonton patah, dinding bangunan mengelupas, dan di sudut lain, genangan air bekas kolam atletik berubah fungsi menjadi tempat memancing warga.

“Dulu stadion ini ramai, sekarang malah jadi tempat nongkrong anak-anak malam. Seram juga kadang,” ujar Roni (38), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Menurut data Komisi III, diperlukan anggaran sekitar Rp55 miliar untuk merenovasi seluruh aset olahraga tersebut. Namun hingga kini, belum ada kepastian alokasi dana dari Dispora Riau.

Baca :

Edi menegaskan bahwa kerusakan ini bukan semata soal usia bangunan.

“Masalah utamanya bukan umur gedung, tapi minimnya visi pengelolaan. Setelah PON selesai, semua aset ditinggal begitu saja. Padahal, kalau dikelola dengan baik, bisa disewakan, dikerjasamakan, atau bahkan dikomersialkan,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, DPRD Riau kini tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk membuka peluang swastanisasi. Targetnya cukup ambisius: dari 14 aset, pemerintah berharap bisa mendulang pendapatan antara Rp150 hingga Rp200 miliar per tahun.

Baca :

Namun hingga hari ini, pertanyaan besar belum terjawab: ke mana sebenarnya arah pengelolaan aset miliaran rupiah itu selama lebih dari 10 tahun terakhir? Dan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan yang nyaris sistematis ini?

Warisan PON itu kini tinggal angka kerugian dan puing-puing kebanggaan. Dan, sayangnya—tak ada medali bagi para pengelola yang abai. *


Pilihan Editor
Berita Lainnya
pasar
Rupiah Terdesak, Uang Orang Kaya Kini Mengalir ke Dolar
Sabtu, 8 November 2025 | 18:02:00 WIB
siak
Tabligh Akbar UAS di Siak Dipadati'Lautan'Manusia
Sabtu, 8 November 2025 | 10:00:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
1
3
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB