PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA – Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa upaya penertiban di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, harus tetap memperhatikan nasib ribuan warga yang sudah lama bermukim dan menggantungkan hidup di kawasan itu.
Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat koordinasi bersama Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin, selaku Wakil Ketua I Pengarah Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Rapat tersebut membahas langkah lanjutan dalam pengembalian fungsi konservasi TNTN dan rencana relokasi masyarakat di kawasan hutan negara itu.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa masyarakat yang tinggal di sana sudah menanam kehidupan, bukan hanya sawit,” ujar Gubri Abdul Wahid usai rapat. “Anak-anak mereka lahir di sana, bersekolah di sana. Ini harus menjadi bagian dari pertimbangan relokasi," imbuhnya.
Gubri menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh kebijakan penertiban kawasan konservasi. Namun ia juga meminta agar relokasi dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi dan tidak merugikan masyarakat kecil.
“Relokasi itu bukan hanya soal memindahkan tempat tinggal. Tapi soal memindahkan masa depan. Maka itu harus melalui kajian yang menyeluruh, adil, dan tidak diskriminatif,” ujarnya.