PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU – Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa isu Riau Merdeka yang sempat ramai di media sosial hanyalah wacana lama yang sudah tidak relevan. Ia menilai kondisi Riau saat ini tetap kondusif, dan masyarakat sebaiknya fokus pada pembangunan daerah. Sebagai gantinya, Gubernur mendorong perjuangan untuk menjadikan Riau sebagai Daerah Istimewa Riau (DIR), status khusus yang dinilai lebih realistis dan bermanfaat bagi kemajuan provinsi ini.
Gubernur Abdul Wahid menyampaikan bahwa hingga kini tidak ada tokoh yang menggerakkan isu Riau Merdeka. Menurutnya, situasi di Riau masih aman dan masyarakat menjalani aktivitas seperti biasa.
“Riau Merdeka itu wacana lama. Sejauh ini saya belum melihat ada tokoh yang menggerakkan. Riau masih adem-adem saja, tidak ada gerakan itu,” ujar Gubri Abdul Wahid di Pekanbaru, Kamis (14/08/2025).
Ia mengingatkan agar semua pihak tidak berlebihan merespons isu tersebut. Membesar-besarkan wacana yang tidak produktif, kata Gubernur, justru bisa mengganggu fokus pembangunan yang sedang dijalankan pemerintah.
“Jangan terlalu di-framing soal begitu. Sekarang ini yang penting adalah membangun Riau dan membangun Indonesia,” tegasnya.
Abdul Wahid menilai bahwa perjuangan yang lebih tepat adalah memperjuangkan status Daerah Istimewa Riau seperti yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta dan Aceh. Status ini akan memberi keleluasaan dalam pengelolaan daerah, budaya, pemerintahan, dan sumber daya alam, tanpa keluar dari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Yang betul itu ada keinginan Daerah Istimewa Riau. Istimewa seperti Jogja dan Aceh,” jelasnya.
Dukungan terhadap gagasan DIR semakin kuat. Salah satu momentum penting adalah hasil Musyawarah V Lembaga Adat Rumpun Melayu (LARM) se-Sumatera di Pekanbaru yang menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan Daerah Istimewa Riau.
Ketua Badan Pekerja Perwujudan DIR sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (DPH LAMR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyampaikan apresiasinya.
"Alhamdulillah, kita sangat bersyukur karena LARM se-Sumatera mendukung Daerah Istimewa Riau," ujarnya, Ahad (10/08/2025).
Datuk Seri Taufik menjelaskan bahwa dukungan ini menegaskan Daerah Istimewa Riau bukan sekadar aspirasi lokal, melainkan aspirasi kolektif masyarakat adat Melayu di Sumatera. Dengan posisi strategis Riau sebagai pintu gerbang Sumatera ke luar negeri, ia menilai wajar jika provinsi ini mendapat status khusus.
"Dengan peningkatan status pemerintahan ini, adat dan budaya Melayu akan terus terjaga dan berkembang," pungkasnya. *