|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Putrajaya
TELUKKUANTAN – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menyambut positif kedatangan Tim Kunjungan Kerja Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau yang berlangsung pada Rabu (27/11/2025) di ruang rapat Bupati Kuansing.
Bupati Kuansing Dr. Suhardiman Amby, Ak., MM, bersama jajaran pejabat daerah menerima langsung rombongan FPK Riau. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten I Setdakab Kuansing Rahdiansyah, Kepala Badan Kesbangpol Kuansing Muhjelan, Kepala Bagian Hukum, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Rombongan FPK Riau dipimpin Ketua Umum Dr. Ramli Walid, didampingi Wakil Ketua Fakhrunnas MA Jabbar, Koordinator Perencanaan T. Iskandar Johan, Wakil Ketua Widodo, serta Koordinator Bidang Dowait Panjaitan. Hadir pula pengurus FPK Kuansing, di antaranya Wakil Ketua Subhan, Oop, dan Sekretaris Heru AS.
Keterbatasan Dana, Pemkab Siak Tetap Peduli Bantu Anak Yatim Dhuafa Santunan Bulanan Serta Seragam Gratis
Pemkab Siak Pastikan 6.323 Mahasiswa Terima Bantuan Beasiswa Tahun 2025
Dalam sambutannya, Bupati Kuansing bergelar Datuk Panglimo Dalam menegaskan bahwa pembangunan Kuansing tidak hanya difokuskan pada aspek fisik, tetapi juga penguatan nilai kebangsaan dan kebersamaan. Dengan luas wilayah sekitar 537 ribu hektare, Kuansing dihuni oleh beragam etnis seperti Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Bugis dengan latar belakang agama yang berbeda.
“Sekitar 67 persen penduduk Kuansing adalah etnis Melayu. Namun kehidupan sosial berjalan harmonis karena budaya mufakat dan gotong royong sudah menjadi fondasi masyarakat,” ujar Suhardiman.
Ia juga menyoroti Pacu Jalur sebagai simbol kuat persatuan lintas suku dan budaya. Tradisi tersebut terbukti mendorong sektor pariwisata, terutama dengan meningkatnya keterlibatan generasi muda yang memberi daya tarik baru. Saat ini, jumlah wisatawan Pacu Jalur tercatat mencapai sekitar dua juta orang per tahun.
DPRD dan Pemkab Pelalawan Gelar Rapat Paripurna Istimewa Peringati Hari Jadi ke-26, Teguhkan Semangat “Bersinergi Menuju Pelalawan Menawan”
Pemkab Siak Lunasi Utang Hampir Rp200 Miliar, Sisanya Dicicil Hingga 2026
Pemerintah daerah, lanjutnya, menargetkan pelaksanaan kegiatan budaya dan pembauran dapat digelar lebih intensif, bahkan hingga enam kali dalam setahun. Rangkaian utama Pacu Jalur direncanakan berlangsung pada 21–23 Agustus untuk eksibisi seni budaya, 24 Agustus sebagai puncak Pacu Jalur, dan dilanjutkan malam harinya dengan MTQ Provinsi.
Selain penguatan budaya, Bupati juga memaparkan rencana penataan kota, termasuk penertiban bangunan lama, pengaturan pusat aktivitas masyarakat, pengendalian penyakit masyarakat sambil menunggu Perda Adat, serta penataan sosial yang berkeadilan. Isu lingkungan seperti pembersihan Sungai Kuantan dan pengelolaan potensi tambang emas turut menjadi prioritas.
“Target kami, Sungai Kuantan kembali bersih dan bisa dinikmati sebagai ruang publik dan destinasi wisata,” tegasnya.
Gubri Apresiasi Ajang Anugerah Media Siber Indonesia SMSI Riau; Ini Motivasi dan Refleksi bagi Penerima
Pemkab Siak dan Ombudsman Sepakat Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam kesempatan itu, Suhardiman juga menyampaikan bahwa tingkat partisipasi Pemilu 2024 di Kuansing tercatat sebagai yang tertinggi di Sumatera. Sementara Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 menempatkan Kuansing pada peringkat teratas di Provinsi Riau.
Asisten I Setdakab Kuansing Rahdiansyah menambahkan, keberagaman telah menjadi bagian dari keseharian pemerintahan daerah. “Di Kuansing, pejabat Forkopimda berasal dari berbagai suku dan etnis. Masyarakat sangat terbuka dan menerima perbedaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum FPK Riau Dr. Ramli Walid menilai kondisi sosial Kuansing yang kondusif merupakan modal penting bagi pembangunan. Ia menekankan bahwa keberagaman suku, bahasa, adat, dan agama justru menjadi modal sosial (social capital) yang kuat bila dikelola dengan baik.
Sorotin Keterlambatan, Bupati Siak Minta Gaji Pegawai Pemkab Dibayar Tepat Waktu
Pemkab Siak Luncurkan Bansos "Yatim Dhuafa Bahagia",1. 378 Anak akan Dapatkan Rp100 Perbulan
Saat ini, FPK Riau menaungi sekitar 80 paguyuban etnik dan daerah asal, mencerminkan keterbukaan masyarakat Riau yang sejak lama menerima kehadiran pendatang.
Sekretaris FPK Kuansing Heru AS menyampaikan bahwa ke depan, program FPK akan difokuskan pada kegiatan sosial serta pembentukan kepengurusan hingga tingkat desa dan kecamatan. Pembauran kebangsaan juga akan diperkuat melalui pendidikan, terutama menyasar generasi muda di sekolah-sekolah dengan penekanan pada karakter kebersamaan.
Rapat berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan Kuansing sebagai contoh praktik pembauran kebangsaan di Riau. Sejumlah gagasan turut disampaikan oleh pengurus FPK, termasuk Fakhrunnas MA Jabbar dan T. Iskandar Johan yang memaparkan peran paguyuban etnik di Riau.
Erick Thohir Cabut Permenpora 14/2024, Dunia Olahraga Nasional Apresiasi Langkah Tegas
Administrasi Bermasalah, Proyek Bronjong Sungai Apit Dihentikan Pemkab Siak
Di akhir kegiatan, Fakhrunnas yang juga dikenal sebagai sastrawan Riau menyerahkan buku puisi “Airmata Batu” kepada Bupati Kuansing. Sebaliknya, Bupati Suhardiman menghadiahkan buku “Pacu Jalur” kepada Ketua Umum FPK Riau dan seluruh anggota tim kunjungan kerja, sebelum acara ditutup dengan jamuan makan siang bersama. *