|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Putrajaya | Penulis : Vinnilya Huanggrio
JAKARTA - Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, Arianti Anaya membeberkan Indonesia krisis dokter spesialis. Arianti menyatakan Indonesia saat ini masih kekurangan sebanyak 30.000 dokter spesialis.
“Kita saat ini memiliki 51.949 dokter spesialis dengan target rasio 0,28:1000, maka kita masih kekurangan 30.000 dokter spesialis,” ungkap Arianti Anaya dalam paparannya di agenda sosialisasi dan focus group discussion (FGD) RUU Kesehatan di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan pada Rabu (29/3/2023) siang.
Dikatakan Arianti, dari 21 lembaga pendidikan penyelenggara dokter spesialis di 92 fakultas kedokteran (FK) saat ini dapat menghasilkan 2.700 lulusan dokter spesialis per tahun. Dengan demikian, diperlukan sekitar 10 tahun untuk memenuhi kekurangan 30.000 dokter spesialis.
Pedagang Pusing Penjualan Mobil Bekas 2025 Anjlok, Lebih Buruk dari Masa Pandemi
Luhut Bantah Narasi Menteri Pertahanan Soal Bandara IMIP 'Negara dalam Negara'
“Kalau kita petakan, kita bisa melihat bahwa daerah yang hampir lengkap itu hanya di wilayah Jawa saja yang lainnya kuning, kuning ini menandakan masih sangat kurangnya di seluruh daerah terhadap dokter spesialis,” ujar Arianti seprti dikutip beritsatucom.
Berdasarkan provinsi, sebanyak 40 persen rumah sakit umum daerah (RSUD) belum dilengkapi tujuh jenis dokter spesialis dasar, seperti dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter spesialis anastesi, bedah radiologi, dan patologi klinik. Hal itu belum termasuk dokter spesialis lain.