|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Deslina | Penulis : Adlis Pitrajaya
Selain kecaman terhadap pernyataan Deddy, masyarakat juga mempertanyakan transparansi pembahasan RUU TNI yang dilakukan di hotel mewah secara tertutup. Beberapa pihak menilai bahwa seharusnya diskusi yang menyangkut kepentingan publik dilakukan secara terbuka dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat.
"Alih-alih mengomentari aksi protes, lebih baik fokus pada substansi. Kenapa rapat ini dilakukan secara tertutup di hotel mewah? Ini yang seharusnya dikritisi," kata pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, yang turut menyoroti isu tersebut.
Di tengah gelombang kritik, Deddy Corbuzier belum memberikan klarifikasi resmi terkait pernyataannya. Namun, pernyataannya sebelumnya menegaskan bahwa aksi yang terjadi dalam rapat Panja RUU TNI tidak sesuai dengan prosedur yang benar. "Saya mendukung kebebasan berpendapat, tetapi bukan dengan cara yang mengganggu jalannya proses legislatif," ujar Deddy dalam sebuah wawancara.
Meski demikian, kecaman terhadapnya masih terus mengalir, terutama dari kalangan masyarakat yang menganggap bahwa pernyataan tersebut berpotensi membungkam kritik terhadap kebijakan pemerintah. *