POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Nusantara

Aksi 179 Membara! Ojol Tuntut Bagi Hasil 90 Persen, Konvoi Kepung Istana hingga DPR

Rabu, 17 September 2025 | 10:31:37 WIB
Editor : rea | Penulis :
Aksi 179 Membara! Ojol Tuntut Bagi Hasil 90 Persen, Konvoi Kepung Istana hingga DPR
Ribuan Pengemudi Ojek Online hari ini menggelar aksi di depan Istana Negara dan Gedung DPR RI.

JAKARTA - Asosiasi pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025).

Aksi yang disebut “Aksi 179” ini menuntut perubahan sistem bagi hasil, yakni 90 persen untuk pengemudi dan 10 persen untuk aplikator. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan sekitar 500 pengemudi ojol roda dua, roda empat, serta kurir online ikut serta dalam aksi tersebut.

Rangkaian aksi dilakukan dengan konvoi dari markas Garda di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, menuju tiga lokasi: Istana Presiden, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI. Konvoi dimulai pukul 10.00 WIB dan dijadwalkan berakhir sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca :

Menurut Igun, demo kali ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang menelan korban jiwa, salah satunya pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan (21). Sebagai bentuk protes, para pengemudi mematikan aplikasi dan menuntut adanya regulasi yang lebih berpihak pada mereka.

“Tuntutan kami jelas: pemerintah harus segera membuat aturan yang melindungi pekerja ojol sebagai kelompok rentan tanpa jaminan kesejahteraan,” kata Igun. Ia juga menyebut aksi kali ini mendapat dukungan dari kelompok mahasiswa.

Igun menepis kabar pembatalan aksi yang sempat beredar melalui poster palsu. “Itu hoaks. Ada upaya propaganda untuk melemahkan gerakan pengemudi ojek online,” ujarnya.

Adapun tuntutan utama yang disuarakan dalam Aksi 179 meliputi:

  1. Memasukkan RUU Transportasi Online ke Prolegnas.

  2. Menetapkan potongan aplikator maksimal 10 persen.

  3. Mengatur tarif pengantaran barang dan makanan.

  4. Melakukan audit investigatif atas potongan 5 persen yang diambil aplikator.

  5. Menghapus program aplikator yang merugikan, seperti aceng, slot, multi order, dan member berbayar.

  6. Mengganti Menteri Perhubungan dengan figur yang pro-rakyat.

  7. Mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rusdamdiyansyah (26) di Makassar.

Sumber: Kompas


Pilihan Editor
Berita Lainnya
opini
Rudianto Manurung: Dari Tanah Melayu Menuju Panggung Dunia
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 19:50:24 WIB
pelalawan
Helat Pelalawan ke-26, Tabligh Akbar Hadirkan Rhoma Irama
Jumat, 10 Oktober 2025 | 11:31:40 WIB
nusantara
Bjorka Intelligence Brief: Jejak Sang Hacker yang Tak Pernah Usai
Selasa, 7 Oktober 2025 | 15:10:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
1
2
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB